Kamis, 31 Agustus 2017

Puasa Arafah

05.27 0
Berpuasa sudah biasa dilaksanakan Ridho di bulan Ramadhan.  Di luar bulan Ramadhan terkadang ikut juga berpuasa sunnah di bulan-bulan tertentu,  seperti di bulan Dzulhijah ini. Sejak malam sebelumnya, Ridho sudah bersemangat dan meminta izin kepada Umiyani agar bisa berpuasa.

Saat dibangunkan sahur Ridho sedikit malas-malasan.  Jauh berbeda dengan malamnya yang sangat bersemangat.  Sampai Umiyani harus rela menyuapinya.

Sambil matanya terpejam,  Ridho mengunyah makanan di mulutnya. Kalau sudah begini Umiyani yang harus cerewet agar Ridho tidak kembali tertidur. Suap demi suap akhirnya habis juga nasi di piring. Seiring dengan habisnya nasi, Ridho baru terbangun dan mulai bercerita tentang keutamaan puasa Arafah.

Saat adzan Subuh berkumandang Ridho bergegas menunaikan sholat subuh di masjid. Selepas sholat subuh Ridho pun asyik dengan komik-komiknya.  Alhamdulillah Ridho tidak merengek untuk tidur lagi. Keasyikannya dengan komik mampu menghilangkan rasa kantuknya.

Siang harinya Ridho pun beraktivitas seperti biasanya. Tidak mengeluh kepayahan dan tetap melanjutkan puasanya, meskipun banyak teman-temannya yang tidak berpuasa.




Rabu, 30 Agustus 2017

Hebat Belum Tentu Bakatnya

05.42 0
Deg...
Seolah baru tersadar, project mengamati kesukaan Ridho dalam membuat cerpen masih belum bisa ditarik kesimpulan kalau memang menulis termasuk salah satu bakatnya Ridho.  Karena agar suatu aktivitas itu bisa dikategorikan sebagai bakat,  harus terpenuhi 4 terlebih dahulu.

Bisa jadi pengamatan ini masih harus dilanjutkan dan diperkaya metodenya. Karena bisa jadi project belajar menulis ini hanya sebuah obsesi dari Umiyani yang pengen belajar menulis.

Nah berikut adalah bahan untuk lebih dalam mengamatinya:
❤ Aktifitas itu dinanti-nanti kedatangannya,ditunggu-tunggu dengan suka cita dan tidak sabar.
❤Ketika tiba waktunya maka aktitas itu dijalaninya dengan penuh semangat dan kegembiraan seolah jam berhenti bergerak dan dia tenggelam dalam keasyikannya.
❤ketika berakhir, maka Ridho tidak mengatakan "Ahhh...akhirnya selesai juga..." tetapi tergambar di wajahnya kepuasan dan kebahagiaan yang luar biasa.

Dan berikut tugas Umiyani adalah:

💁🏻‍♂Fasilitasi Ridho dengan beragam aktivitas, pilihlah 3 atau 4 saja yang terbaik lakukanlah hanya dua kali dalam sepekan, lengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan pendukung maka fitrah bakat ini akan tumbuh subur.

💁🏻‍♂Mencatat aktivitas yang disukainya itu

💁🏻‍♂Hebat belum tentu cukup tetapi fitrah bakat harus memenuhi empat hal yaitu Easy,Enjoy,Excellent, Earn


Selasa, 29 Agustus 2017

Dua Bintang Yang Berbeda

06.57 0
Sore ini Umiyani mendapat kesempatan untuk telepon dengan kedua bintang yang sedang merantau menuntut ilmu di luar kota. Telepon adalah sarana untuk mendekatkan mereka yang jauh. Meski terkadang suasana hati dan ekspresi tubuh tidak terlihat saat bertelepon namun sarana ini cukup efektif untuk mengetahui sejauh mana perkembangan mereka disana.

Telepon pertama antara Umiyani dengan Abdul. Tak banyak yang bisa dibicarakan karena telepon dilakukan via panggilan suara WA. Hanya menanyakan tentang khabar dan kondisi keuangan. Di ujung telepon Abdul pun hanya menjawab singkat, seolah-olah dia mampu mengatasi rasa kerinduannya. Bahkan Abdul terdengar lebih dewasa karena mampu mengatasi beberapa masalah yang dihadapi olehnya.  Meskipun Abdul baru terpisah dari kami sekitar satu bulan,  namun kedewasaannya tidak perlu diragukan lagi.

Telepon yang kedua adalah percakapan antara Auda dan Umiyani.  Anak gadis Umiyani yang biasanya diam saat bertemu ini memang lebih banyak berbicara saat di telepon. Telepon kali ini masih seputar rencana kepulangannya di libur Hari Raya Idhul Adha.  Auda yang telah memasuki tahun keempat merantau menuntut ilmu di luar kota,  masih nampak cengeng dan belum bertambah dewasa. Dari nada bicaranya selama obrolan berlangsung, nampak Auda masih belum bisa mengatasi masalah yang dihadapinya.  Masih ragu-ragu dan selalu meminta pertimbangan.  Namun semenjak menginjak usia akhil baligh ini Umiyani sudah bertekad untuk membiarkannya mengatasi masalahnya sendiri.

Aaahhhhh....dua bintang ini memang sangat berbeda. Faktor gender mungkin sangat mempengaruhi tingkat kedewasaan seorang anak. Tetapi faktor karakter mungkin yang lebih mempengaruhi.  Saatnya untuk terus melatih mereka agar mereka semakin dewasa menapak segala permasalahan di kehidupan ini.

Senin, 28 Agustus 2017

05.54 0
Hari ini belum bisa mengasah kemampuan Ridho untuk menulis.  Belum ketemu strategi, sarana 5 prasarana yang pas.  Disamping itu hari ini Ridho harus persiapan untuk ulangan harian besuk di sekolah.

Ridho anak yang konsisten dengan apa yang diyakininya, itulah yang menjadi salah satu sisi keunggulanya. Seperti sore ini, seperti janjinya beberapa waktu yang lalu, untuk tidak melihat TV dan menggunakan gawai saat hari efektif sekolah, hari ini Ridho memilih untuk membaca buku dan majalah. Meski Abi berkutat dengan lappy dan uminya berkutat dengan HP,  Ridho tidak lantas ikut-ikutan, dia tetap asyik dengan bukunya.

Konsistensi inilah yang harus senantiasa kami tanamkan kepadanya, karena konsistensi adalah bekal utama yang akan menghantarkanya menjadi orang sukses. Dalam ranah intra personal, konsisten ini diperlukan untuk meningkatkan skill yang dimilikinya. Pada ranah inter personal konsistensi diperlukan agar dia bisa menempatkan diri dalam lingkunganya.

Dalam ranah hubungan dengan Tuhan-nya (melek spiritual) konsistensi ini adalah ciri-ciri orang yang beriman. Dengan konsistensi maka dia akan merasakan nikmatnya dalam beribadah. Dan dengan konsistensi inilah dia akan menjadi orang yang paling tanggap terhadap perubahan di lingkungannya.


Minggu, 27 Agustus 2017

Bintang Empati

18.24 0
Hari Ahad harusnya menjadi hari yang menyenangkan untuk beraktivitas bersama keluarga tercinta. Namun sayangnya Ahad ini, akibat kelelahan yang mendera umiyani tak bisa menemani Ridho untuk bermain. Seharian Umiyani tiduran di tempat tidur membuat Ridho tidak kehilangan semangatnya untuk bersama Umiyani.  Dengan membawa tablet, gawai yang sering dipakainya membaca komik di akhir pekan, Ridho menemani Umiyani di rumah. Sedangkan Abiagus ke rumah saudara, membekuk bude yang sedang sakit.

Selepas menyiapkan sarapan pagi, Umiyani memang rebahan sambil terapi O2 di ruang keluarga. Ridho pun asyik membolak-balik komik virtuilnya.

Begitu tiba waktu makan siang, Umiyani belum beranjak dari Sofa tempatnya berbaring. Sedangkan Ridho sudah mulai kelaparan. Berjingkat menuju meja makan Ridho tak menemukan kecocokan dengan menu hari ini. Sambil bergegas menuju kulkas, Ridho pun minta izin untuk menggoreng nugget. Selesai menggoreng nugget sambil menuju tempat Umiyani berbaring Ridho berkata,  "Umi makan juga ya...sini aku suapin, Umi kan lagi sakit."

Wah ternyata makan di suapin itu enak lho 😍.

Lebih nyes lagi saat Ridho berkata, "Saat sakit begini, Umi pasti rindu suapan ibunya Umi. Semoga Umi cepat sembuh. "

Wah...bintang ku hari ini sedang belajar menapak di ranah interpersonal dengan bersikap mandiri,  berempati kepada umiyani yang sedang sakit adalah bagian dari ranah intrapersonal. Dan mendo'akan Umi adalah bukti kecerdasan spiritualnya.

Sabtu, 26 Agustus 2017

Belajar Menulis 2

07.15 0
Seperti menemukan durian jatuh, melihat keasyikan Ridho saat menulis cerpen. Dan umi pun siap beraksi untuk menggali lebih dalam bakatnya ini. Langkah pertama adalah membelikan Ridho buku diary. Buku ini nantinya akan menjadi hartanya yang paling berharga.

Selanjutnya mengenalkan Ridho dengan Bobo online. Kalau dulu biasa baca majalah Bobo setiap Kamis, kini saatnya untuk memperkaya wawasan Ridho dengan Bobo online. Sambil ngomporin Ridho agar mau mengirimkan cerpen tulisannya ke redaksi majalah Bobo.

Eit....masih banyak Nice Home Work nih bust si Umiyani agar bintang Ridho di dunia tulis menulis ini semakin bersinar. Oleh karena itu Umiyani harus mencari mentor yang pas untuknya. Ada yang bersedia?

Jumat, 25 Agustus 2017

Belajar Menulis

07.02 0
Beberapa hari ini saya tidak melakukan pengamatan untuk project pencarian bakatnya Ridho. Dan beberapa hari ini juga, disela-sela kesibukan saya menyiapkan perintilan bahan untuk wisuda online di kelas Matrikulasi Jatim Selatan yang saya ampu, saya dikejutkan dengan aktivitas menulis yang Ridho lakukan.

Hampir setiap sore Ridho duduk disebelah saya ysng sedang utak-atik lappy. Bukan sekedar duduk, ternyata Ridho sedang mengerjakan project kumpulan cerpennya. Dan saya baru tahu project ini setelah tadi pagi Ridho protes kenapa saya corat-coret di bukunya yang tergeletak di meja kerja saya.

Selidik punya selidik saat Ridho berangkat sekolah, saya baca tulisan di buku tersebut. Ternyata ada lima cerpen yang sudah ditulisnya. Subhanallah, ada bakat terpendam yang saya rasakan saat membaca buku tersebut.

Sore ini kembali kami duduk berdampingan di depan meja kerja saya. Tidak ada lappy didepan saya, karena sore ini saya ingin menyimak Ridho menulis cerpen. Tulisannya kali ini mengangkat tema dimarahi pak guru. Kata Ridho cerita ini terinspirasi dari pengalamannya tadi pagi di sekolah.

Ternyata calon tentaraku ini cukup pandai menuliskan apa yang dirasakan dalam bentuk tulisan. Saat membaca cerpennya saya merasakan anak saya ini perlu dilatih agar kemampuan menulisnya semakin terasa. Tantangan baru buat saya yang juga belum paham dengan dunia tulis menulis 😀.  Baiklah .... tampaknya saya perlu membelikannya sebuah buku diary agar Ridho mampu menyalurkan bakatnya tersebut.

Jumat, 18 Agustus 2017

Biarkan Bintang Itu Bersinar Terang

07.44 0
Dahulu saat masih gadis saya sering silaturahmi ke rumah ummahat senior yang mempunyai banyak anak. Kegiatan ini saya lakukan sebagai media belajar mempersiapkan diri untuk menjadi ibu. Beberapa kali saya juga menginap di rumah ummahat saat sang ummahat ditinggal suaminya untuk suatu keperluan di luar kota. Disitu saya suka mengamati bagaiman pola asuh keluarga ummahat A, B, C atau ummahat yang lain.

Saat itu saya banyak mendapat masukan bahwa indikator keberhasilan mendidik anak adalah apabila berhasil mendidik anak pertama. Anak kedua, ketiga dan seterusnya akan mengikuti apa yang sudah kita terapkan ke anak pertama. Namun kini setelah mempunyai tiga anak saya berpendapat bahwa apa yang saya terapkan untuk anak pertama belum tentu cocok untuk anak kedua, apalagi anak ketiga.

Karena setiap anak adalah bintang, mereka memiliki sisi unik yang menjadi keindahan masing-masing. Anak pertamaku adalah bintang keindahan, anak kedua bintang kasih sayang dan anak ketiga bintang ketegasan, perlakuan untuk ketiga bintang tersebut tentunya tidak sama. Yang pasti ketiga bintangku ini mempunyai kemampuan yang sama untuk menyinari gelapnya malam.

Cerita tentang bintang hari ini saya mempunyai kegiatan untuk mengasah sang bintang ketegasan agar semakin bersinar, kegiatannya sederhana ngumpulin biji pohon mahoni. Yah....hanya ngumpulin biji mahoni bersama teman-temannya ternyata mampu membuat sang bintang ketegasan kegirangan. Buka asal bermain tetapi ada beberapa kemampuan anak yang bisa saya jelajahi dari kegiatan ini.

1. Ranah Hubungan

Sabtu, 12 Agustus 2017

Belanja Telur

07.50 0
"Umi harga telurnya ternyata mahal sekali, masak uangnya cuma kembalian dua puluh enam," protes Ridho saat kuminta bantuannya untuk membeli telur.

"Berati harganya berapa dek?" tanyaku.

"Tadi uangnya lima puluh ribu rupiah, berarti dua puluh empat ribu rupiah Mi, naiknya harganya?"

"Terakhir adek beli berapa?"

"Dua puluh ribu rupiah."

~~~~~~~~

Meminta tolong Ridho sudah biasa saya lakukan, bukan berarti saya malas untuk pergi ke warung sendiri. Dengan berbelanja Ridho akan lebih menghargai nilai mata uang. Selain itu membuatnya menjadi tanggap terhadap isu-isu sosial seperti kenaikan harga dan yang terpenting bersosialisasi dengan lingkungannya. Dan berbelanja cukup bagus untuk mengasah cara berfikir logisnya.

Matematika Ruh Aktivitas Harian

07.47 0
Tu wa ga ...
Angka-angka yang akrab di telinga, sering diucap hampir di setiap aktivitas.

Tu wa ga ...
Menunjukkan matematika bukanlah menakutkan, dia hadir dalam kemudahan dan hampir semua bisa dikerjakan.

Tu wa ga ...
Bukan soal nilai yang dikejar, tetapi ini soal pengembangan logika. Kelak dengan pengajaran matematika, anak-anak akan bisa berfikir logis analitik.

Tu wa ga ...
Mari kita melompat, memecahkan misteri angka dalam kehidupan sehari-hari.

Tu wa ga ...
Menemukan jalan untuk menuju aktivitas yang menyenangkan.

Rabu, 02 Agustus 2017

Perkalian 1-100

05.25 0
Hari ini sesuai dengan PR dari ustadznya di sekolah. Menulis perkalian di buku tugasnya.


Umi tak banyak membantu. Hanya mendampinginya selama menulis. Dalam tempo 10 menit, selesai sudah tugasnya. Disodorkan ke Umi agar dikoreksi. Dan Umi pun bilang adek dapat seratus, benar semua 😍.

#HariKesembilanTantangan10Hari
#GameLevel6KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Selasa, 01 Agustus 2017

Kopi Pahit

07.50 0
Malam ini dingin sekali, angin bertiup kencang membawa suasana mencekam. Sejak sore kami kumpul bersama, adek Do, Umi, Abi dan Pakde. Abi pun memberi instruksi meminta Umi membuat teh hangat, sekalian kopi buat pakde, instruksi tambahannya.

Adek Do pun ikut ke dapur, mau bikin susu coklat hangat. Wah moment tepat nih buat melanjutkan konsep menakar. Umi pun mendelegasikan tugas membuat kopi ke adek Do. Seperti biasa adek Do yang suka manis menambahkan satu sendok gula pasir ke gelas susunya. Nah untuk segelas kopi pun, ternyata adek hanya menambahkan satu sendok gula pasir . Setelah kopinya diaduk, Umi meminta adek untuk mencicipi kopinya, pahit....katanya. Akhirnya adek pun menambah takaran gula pasirnya satu sendok lagi, kemudian mencicipinya lagi, pahit....katanya lagi. Tambah lagi satu sendok gula pasir dan komentarnya masih sama pahit dan gak enak, terlalu manis.

Adek...adek...sampai berapa sendok gula pasir yang akan kau tambahkan?
Kopi memang pahit.
Akhirnya tambah air panas saja. Dan kopi pakde pun tidak ginastel lagi.


ginastel = legi, panas, kentel (manis, panas, kental)

#HariKedelapanTantangan10Hari
#Game6KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs