Sabtu, 30 September 2017

Menghemat Uang Saku

06.16 0
Siang ini Abdul telepon.  Menanyakan kepastian kami untuk hadir di acara Ibbas Festival. 

"Umi .... Aku daftarin seminar Ibbas ya...
Satu keluarga, lima orang."

"Berapa bayarnya mas?"

"Duapuluh ribu Mi, jadi kalau beriman nanti aku bayar seratus ribu"

"Mas Abdul punya uang?"

"Gak sih ... Kemarin aku ke kota naik ojek. Berdua sama temanku bayar ojek lima puluh ribu."

"Habis dong... uang saku mas Abdul?"

"Masih ada kok, kemarin Abi ngasih limapuluh ribu. Oya Mi bayar seminarnya Sabtu aja ya....biar uang sakuku gak habis.  Aku kan mau bayar Jersey kelas juga."

"Iya deh mas....anak pondok harus hemat uang saku lho...." 

Rabu, 27 September 2017

Mempersiapkan Mabit

15.21 0
Maih di kota Malang kali ini Umiyani harus tetap harus berkomunikasi dengan Ridho tentang project financial planningnya. Saat semalam video call, Ridho bercerita kalau akhir pekan ini sekolahannya akan mengadakan kegiatan mabit.

Mabit adalah kegiatan menginap di sekolah dan diisi dengan kegiatan ruhiyah serta aktivitas permainan yang ditujukkan untuk lebih meningkatkan keimanan. Aktivitas ini dibingkai dengan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak, seperti bersepeda bersama tadabur alam atau mini outbond. Kegiatan ini dilakukan di sekolahan Ridho secara periodik dan meruakan kegiatan yang paling disukai anak-anak.

Untuk kegiatan mabit di pekan ini Umiyani tidak bisa mendampingi Ridho untuk mempersiapkan bekalnya. Karena bekal, terutama bekal makanan adalah salah satu yang paling sering membuat heboh. Oleh karena itu Umiyani menyarankan agar Ridho mengajak Abinya untuk berbelanja bekal makanan. Akan tetapi Ridho lebih memilih untuk membawa bekal makanan dari rumah. Bekal makanan yang dipilihnya ini adalah bekal yang dulu kubelikan sebelum berangkat ke Malang. Tampaknya ada motif kangen di balik pemilihan bekal ini.

Dalam setiap mabit, biasanya ada urunan dana untuk pembelian sarapan pagi, besarannya sekitar Rp 5.000,00 - Rp 10.000,00. Dan Ridho memilih mengambil tabungannya untuk membayar iuran ini.

Senin, 25 September 2017

Menghemat Jajan

07.02 0
Berjauhan bukan hambatan untuk tetap mematau project financial planning yang sedang dijalani Ridho. Umiyani di Malang dan Ridho di rumah, ada video call yang bisa digunakan sebagai sarana agar tetap bisa berkomunikasi. Malam ini baru bisa menghubungi Ridho malam ini, akhirnya kerinduan Umiyani terhadap si bungsu terpuaskan sudah. Dialog singkat menceritakan tentang aktivitas yang dilakukannya disaat Umiyani berada di malang membuat hati kami berdua semakin tertaut.

Obrolan tentang pemanfaatan uang saku seakan hanya menjadi bumbu cerita indah terkait aktivitas yang Ridho lakukan tanpa kehadiran Umiyani. Obrolan pun melbar ke tema yang lain. hanya sedikit mengangkat tema sesuai project bulan ini.

Me : Adik gak ada Umi siapa yang nyiapin bekal sekolah?

Do : Gak ada Mi. Abi gak bisa masak jajanan.

Mi : Tapi kan sebelum umi berangkat sudah umi belanjain jajan. Dibawa bekal atau adek jajan pake uang saku?

Do : Jajan mi, eman kalau jajan dari umi sudah habis, tapi umi belum datang. Tapi aku gak jajan lho Mi, jatah uang tabungannya juga udah kutabung mi, tinggal jatah buat sedekah yang masih kusimpan. Hari Jum'at aja ya sedekahnya?

Mi : Boleh....jajan pun juga boleh kok dek, tapi ingat jangaan lebih dari jataah ya....

Sabtu, 23 September 2017

Istiqomah Menabung

05.06 0
Akhir pekan ini Umiyani tidak bisa membersamai Ridho di rumah.  Agenda kegiatan dan jadwal pekerjaan mengharuskan Umiyani harus meninggalkan Ridho menuju Malang selama sepuluh hari kedepan.  Agak susah ini nanti untuk menyelesaikan game 8 ini.  Bismillah dengan video call semoga bisa tetap mengawal Manajemen Keuangan Ridho.

Saat berpamitan tadi Umiyani menyerahkan jatah uang sakunya untuk pekan depan.  Tapi lupa untuk menyerahkan untuk pekan berikutnya 😅.
Padahal kami akan berpisah untuk 10 hari kedepan.

Saat melihat cash in hand Ridho tadi pagi, Umiyani sedikit lega karena sisa uangnya Ridho pekan ini ada Rp 2.000,00. Cukuplah buat nombokin di pekan depannya lagi 😀.

Kamis, 21 September 2017

Jajan Sesuai Kebutuhan

07.29 0
Sudah menjelang akhir pekan,  sudah tiba waktunya untuk mengevaluasi Ridho dalam memanfaatkan uang sakunya. Dalam dialog malam, Umiyani pun bertanya kepadanya :

👩 Umiyani : Dek uang sakunya pekan ini buat apa?

👦 Ridho : Ya jajan lah Mi.

👩 Umiyani : Pake voucher pa jajan di warung tetangga sekolah?

👦Ridho : Buat beli voucher dong Mi.

👩 Umiyani : Ooo....berapa yang dibelikan voucher?

👦 Ridho : Dua ribu. Sisanya mau kutabung.

..... Alhamdulillah Ridho kecil sudah paham bahwa jajan itu sesuai kebutuhan bukan karena keinginan atau ikutan teman. Masih ada dua hari lagi menuju akhir pekan, sedang jatah jajan masih Rp 3.500.


Rabu, 20 September 2017

Pokoknya Gemar Menabung Tanpa Embel-embel

06.05 0
Ridho ni aneh, anak seusianya mempunyai tabungan karena memiliki keinginan untuk membeli sesuatu.  Sedangkan Ridho Menabung hanya karena pengen aja 😁.

Tak mengapa yang penting Ridho sudah mempunyai tekad untuk gemar menabung. Masalah penggunaanya untuk apa tdk perlu dispesifikan. Untuk itu Umiyani memahami an Ridho bahwa niatnya tersebut sangat mulia. Ada dua hal manfaat menabung, yang pertama adalah salah satu bentuk perencanaan masa depan. Yang kedua adalah salah satu pemupukan dana darurat.

Baiklah Ridho, mari pilih, manfaat apa yang akan engkau peroleh dengan gemar menabung?

Senin, 18 September 2017

Bijak Mengelola Uang Saku

00.37 0
Akhir pekan adalah saat yang dinanti, karena akhir pekan adalah saatnya Ridho menerima jatah uang saku. Demi memudahkan Ridho agar bisa mengaplikasikan teknik financial planner C4M, maka Umiyani rela menaikkan jatah uang sakunya dari Rp 7.000,00 menjadi Rp 10.000,00 per pekan.

Kali ini Ridho harus belajar membagi uang sakunya berdasarkan empat bagian sesuai haknya.

Untuk hak Allah, berapa yang harus Ridho sisihkan? Yah....Ridho pun menghitung 2,5% dari Rp 10.000,00. Berarti hari Jum'at nanti Ridho harus beringas Rp 2.500,00.

Untuk hak masa depan? Ridho gak punya hutang atau tanggungan ke siapapun, tapi Umiyani tetap menyarankan agar Ridho menyisihkan 10% setiap pekan. Siapa tahu nanti ada pengeluaran tak terduga, seksligusmengajarkan konsep dana darurat padanya.

Selanjutnya hak masa depan, berapa yang
harus disisihkan untuk ditabung? Umiyani menyarankan 10% saja, berarti Rp 1.000,00 boleh lebih kalau nanti ada sisa di akhir
pekan.


Jadi berapa sisa yang bisa Ridho belanjakan voucher? Tinggal dikurangi saja. Rpadahal 10.000,00 - Rp 2.500,00 - Rp 1.000,00 - Rp 1.000,00. Sisa yang bisa Ridho belanjakan voucher jajan tinggal Rp 5.500,00.

Kurang dek?
Nggak kok Mi.

#anakumihebat

Sabtu, 16 September 2017

Allah Akan Mencukupkan Rezekimu

05.36 0
Sore ini Umiyani mendapatkan telepon dari mba Auda. Kali ini yang menjadi curhatannya adalah pasal uang sakunya yang habis buat beli snack jajan. Sebenarnya bulan ini Umiyani sudah memberi uang saku lebih, karena bulan ini tidak ada jatah dibelikan snack.

Disatu sisi Umiyani ingin mengetes sejauh mana kecerdasan finansial mba Auda. Bagaimana caranya mengelola keuangan pribadi. Mengganti jatah snacknya dengan uang agar mba Auda bisa mengalokasikan keuangannya.

Protes mba Auda tentu mengawali ujian untuknya ini. Tetapi the show must go on, dan Umiyani harus kuat untuk tidak mengiyakan rayuan agar mengirimkan jajan wismanya, karena sebenarnya nilai tambah uang sakunya sama dengan nominal yang biasa Umiyani belanjakan snack untuknya. 

Tabungan Untuk Sedekah

05.22 0
Sesuai dengan kaidah C4M, pendapatan yang harus dialokasikan untuk keperluan Ziswaf minimal 2,5%. Demikian juga yang akan saya fahamkan kepada Ridho. Pekan ini sekolah Ridho mengadakan penggalangan dana kemanusiaan untuk Rohingya. Bagian dari penanaman akhlak agar anak mempunyai kepekaan sosial.

Saya pun mengarahkan agar Ridho mau bersedekah dengan menggunakan uang tabungannya.  Saya memotivasi Ridho bahwa kewajiban untuk bersedekah untuk muslim Rohingya adalah kewajiban individu. Bukan kewajiban sebuah keluarga, oleh karena itu, sebaik-baiknya sedekah adalah dari tabungan atau pendapatan masing-masing anggota keluarga.

Alhamdulillah 2,5% memang harus ditanamkan sejak kecil agar kelak mereka paham tentang nishob

Kamis, 14 September 2017

C4M for Kids

07.25 0
Kecolongan...

Padahal sudah hampir lima tahun kami menerapkan konsep C4M (Cash Flow for Muslim) untuk perencanaan keuangan di keluarga. Tetapi kelupaan tidak mengajarkan konsep ini lebih detail kepada anak-anak.