Jumat, 25 Juni 2021

RAPORT ORANG TUA

20.49 0

 ðŸ‘£ðŸ‘£ðŸ‘£ðŸ‘£

  RAPORT

👣👣👣👣


Satu semester telah berlalu. Kini saatnya untuk menerima raport. Sejatinya ketika anak-anak menerima raport hasil belajar di sekolah, maka ayah ibunya juga menerima raport, meski bukan dalam bentuk selembar kertas.


Raport bagi sebagian orang sangat berarti. Karena selembar kertas tersebut merupakan bentuk pengakuan terhadap kompetensi yang telah dilatih. Di zaman ini, semua profesi dan pekerjaan menuntut pelakunya untuk memiliki kompetensi.  Ada yang diwujudkan dalam selembar kertas [ _hasil sebuah assessment_ ] baru kemudian dapat diakui. Ada pula yang mendapatkan pengakuan berdasarkan kemanfaatan yang dihasilkannya. 


Pun demikian dengan perjalanan menjadi orang tua. Mungkin tak elok ketika anak menuntut agar orangtuanya mendapatkan raport dengan nilai maksimal sebagaimana milik orang tua temannya. Karena sejatinya menjadi anak, bukan soal bisa memilih dari keluarga mana dia dilahirkan. 


Namun orang tua akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat terkait "menjadi apakah anaknya kelak."  Untuk itu orang tua bisa terus berusaha meningkatkan dan memantaskan diri agar kelak saat terima raport memperoleh nilai optimal.


Setiap keluarga unik, tak mungkin bisa dinilai hanya dengan satu _assessment_ yang dipukul rata, sama untuk semua keluarga demi sebuah raport. Karena pelajaran kehidupan pasti berbeda antara satu keluarga dengan keluarga lainnya. 


Bicara tentang raport, aku yakin, banyak yang akan terhenyak ketika ada  pembagian raport bagi orang tua. Kalau benar ada, niscaya akan banyak orang tua yang berlomba-lomba mengukir prestasi dalam mendidik anak. Yang hasilnya akan tertulis di raport demi menjadi kebanggaan anak-anaknya.


Raport oh raport...


Benar...

Kelak saat ada pembagian raport bagi orang tua, pasti semua akan meminta nilai terbaik untuk menunjukkan kompetensi yang dimiliki selama mendidik anak. Namun apakah permintaan akan nilai itu sudah sebanding dengan apa  yang sudah kita lakukan sebagai orang tua?


Adakah kemanfaatan bagi lingkungan telah terasakan selama orang tua membersamai anak?


Sebagai muslim, ada satu pertanyaan yang mengusikku, apakah sudah menghantarkan anak menjadi seorang yang mukallaf?


Aduh...

Tuh kan...

Aku jadi deg-degan melihat hasil raportku sebagai orang tua.


Wallahu alam


Yani, si BuPer




****

Animasi GIF diambil dari canva