Sabtu, 29 April 2017

Belajar Dari Kekalahan

06.20 0
Masih soal pertandingan catur Ridho lawan Umi. Kali ini umi ingin mengeksplore apa respon Ridho menghadapi kekalahan. Kalau di pertandingan kemarin umi harus "mengalah" maka hari ini umi berusaha membalik keadaan sambil mencatat perubahan sikapnya.

Saat permainan baru berlangsung 5 menit, konsentrasi Ridho terpecah, karena bersamaan dengan tayangnya Upin dan Ipin. Kesempatan ini tdk umi sia-siakan. Setelah beberapa kali terdesak skak Ridho dengan terpaksa harus mengakui kesalahan. Tidak tampak kekecewaannya atas kekalahannya hari ini.

Selesai bertanding, Ridho langsung melanjutkan menonton Upin dan Ipin. Barulah selesai film itu, kami berdua sedikit mereview tentang hasil pertandingan hari ini. Ridho kehilangan fokus karena menonton TV, dia memang lebih mudah memahami sesuatu berdasar apa yg dia lihat, sesuai dengan gaya belajarnya yg visual. Konsentrasinya pun akan meningkat dengan media audiovisual.

#HariKeenam
#Tantangan10Hari
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Kamis, 27 April 2017

Rekam Dulu Hafalkan Kemudian

18.22 0
Selingan yah....
Dari kemarin membahas stimulasi untuk gaya belajar Ridho, sekarang umi mau ngasih stimulasi untuk gaya belajar mas Abdul yg Kinestetik Auditory.

Berhubung si Do'i hari ini maju ujian praktek pidato, maka oleh walasnya diminta menghafal teks pidato yg panjang lebar. Kebetulan tema teks pidatonya tentang perpisahan. Alih-alih membaca untuk menghafalkannya si Do'i malah sesenggukan saat membaca teks tersebut.
Selidik boleh selidik, ternyata yg membuat si do'i sesenggukan adalah karena do'i sangat menghayati tentang perpisahan seperti yg tertulis di teks pidato.

Anak kedua umi ini memang mempunyai bakat emphaty yg kuat. Do'i sangat care kepada lingkungannya, bahkan sedikit melankolis,  tak ayal membayangkan tentang sebuah perpisahan membuat si do'i terisak.

Baiklah karena teks tetap harus dihafal, akhirnya umi berinisiatif untuk merekam suara umi saat berpidato berdasar isi teks tersebut. Selanjutnya tugas do'i hanya mendengarkan dan mengulang-ulangnya.
Cara ini cukup efektif karena do'i akhirnya bisa menghafal meski sesekali masih ada menampakkan wajah murungnya. Mungkin masih terbayang-bayang tentang perpisahan itu.

#HariKelima
#Tantangan10Hari
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Ketika Ridho Menang Catur

05.52 0
Hari ini umi dan Ridho bermain catur. Si calon tentara belajar tentang strategi peperangan. Meski uminya sebenarnya tdk suka permainan catur tapi gak salahnya untuk ikutan pegang pion. Permainan ini akan menjadi salah satu sarana untuk menstimulus gaya belajar. 

Seorang visual akan mengambil hikmah dari apa yang dia lakukan. Ridho keluar sebagai pemenang pada pertandingan hari ini. Ternyata Ridho dengan cepat menguasai teknik-teknik bermain catur.

Selain itu, permainan catur juga banyak sekali manfaatnya. Sangat bagus sebagai media pembelajaran anak karena dengan manfaat sebagai berikut:

Mengurangi Resiko Cedera
Dengan Bermain catur dapat mengurangi resiko cedera sebab dengan bermain catur hanya otak saja yang berfikir.

Mengasah Keterampilan Anak

Permaian catur, dapat membuat anak mudah untuk mengembangkan analitis, sitetis dan keterampilan untuk mengambil keputusan, yang tepat sehingga akan terbiasa nantinya didalam kehidupan yang nyata.

Melatih kesabaran Anak

Dengan Bermain catur butuh berpikir yang mendalam. Berpikir dengan sangat dalam itupun membutuhkan waktu yang sangat lama. Inilah yang membuat pemain tersebut terlatih kesabarannya. Sekalinya kita tidak sabar, justru akan membuat kita mengambil keputusan langkah yang salah.

Melatih kedisiplinan Anak

Dengan Bermain Catur Anak dapat melatih kedisiplinan, sebab  permainan ini mengajarkan anak untuk mengantisipasi dan merencanakan masa depan dan jika mereka merencanakannya dengan baik, mereka akan menerima imbalan dalam catur. Jika mereka tidak merencanakan dengan baik, maka mereka akan merasakan konsekuensi dan dihukum.

Melatih Konsentrasi Anak

Dengan bermain catur anak dapat Menciptakan strategi dan taktik sebab dibutuhkan konsentrasi yang sangat mendalam. Cara ini bagus untuk melatih daya konsentrasi anak, fokus untuk menciptakan jalan keluar dan menyelesaikan pekerjaan adalah hal yang dibutuhkan oleh setiap orang di dunia kerjanya.

#HariKeempat
#Tantangan10Hari
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Selasa, 25 April 2017

Gambar Perang

19.46 0
Melanjutkan stimulasi gaya belajar Ridho, kali ini menggunakan media buku gambar. Anak-anak memang suka dengan kegiatan menggambar. Pantas saja satu pak buku gambar cepat sekali habisnya.
Tak ada buku gambar kertas bekas dan buku tulis pun jadi. Itulah semboyan anak-anak saat kehabisan buku gambar, apalagi Ridho. Melalui gambar yang dia buat, sering dia menceritakan sebuah peristiwa. Hampir semua gambarnya bercerita tentang perang. Si bungsu ini memang bercita-cita menjadi seorang tentara.

Dengan detail dia akan menggambarkan suasana peperangan lengkap dengan segala persenjataannya. Kemudian dari hasil gambarannya saya minta dia untuk menjelaskan jalan ceritanya. Ternyata dengan runut dia mampu bercerita.

Besuk kami akan coba membuat mind mapping kisi-kisi pelajaran yang akan dijadikan bahan UAS nanti

#HariKetiga
#Tantangan10Hari
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Senin, 24 April 2017

STIMULASI UNTUK SI VISUAL

07.45 0
Alhamdulillah, akhirnya bs melanjutkan game level 4 ini setelah dua hari berpisah dari si ganteng Ridho. Saat libur begini, paling asyik nonton video nih, jadilah kegiatan hari ini kami isi dengan beberapa video edukasi yg telah kami download dari youtube. Ada 5 video pendek yang kami tonton bersama.

Video pertama tentang generasi Akhil Baligh yang dibuat MLC dan komunitas HEbAT, selanjutnya 2 video dr SEMAI dan 2 video pendek tentang do'a.

Selesai menonton video tersebut, Ridho saya minta untuk mereview ulang tentang isi video. Ternyata Ridho dapat mereview dengan detail isi video tersebut. Bahkan ketika saya minta untuk memberikan kesan setelah menontonnya, Ridho mampu menyebutkan beberapa pesan moral yg disampaikan di video tersebut, tentunya dengan kapasitas pemahaman dia.

Dan tampaknya observasi tentang gaya belajar si bungsu ini akan berlanjut besuk. Observasi ini harus kami lakukan untuk lebih menguatkan perkiraan kami tentang gaya belajar si bungsu ini.

#HariKedua
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP


Kamis, 20 April 2017

Mengoptimalkan Prestasi Anak Dengan Mengenal Gaya Belajarnya

08.27 0
Mengamati aktivitas belajar Ridho akan menjadi aktivitas rutin sayz beberapa hari kedepan. Semoga dengan pengamatan ini saya bisa mengetahui apa gaya belajarnya, sehingga saya bisa memetakan bakat dan potensinya. 

Hari pertama ini tak banyak yg bisa saya lakukan. Tapi hari ini belum bisa praktek langsung, hanya mengisi checklist indikator saja. Rencananya mulai besuk pengamatan ini akan lebih ke arah penugasan untuk lebih menguatkan asumsi saya 😁.

Untuk sementara, berdasar pengamatan dan isian checklist, kesimpulan sementaranya Ridho memiliki gaya belajar visual. Selama ini Ridho menyukai keteraturan dan sangat detail. Dia bahkan bisa mersngkai gambar (meski masih coret moret) menjadi sebuah cerita. Untuk selanjutnya saya sdh menyiapkan beberapa tes untuk menguatkan dugaan saya. 

#HariPertama
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Jumat, 14 April 2017

KELUARGA KOMPAK, KELUARGA PEMENANG

18.53 0

Mengasuh dan mendidik anak bukan hanya tanggung jawab para ibu atau bapak saja, tapi keduanya. Orang tua harus memiliki kata sepakat dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Anak dapat dengan mudah menangkap rasa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan bagi dirinya. Misal, seorang Ibu melarang anaknya menonton TV dan memintanya untuk mengerjakan PR, namun pada saat yang bersamaan, si bapak membela si anak dengan dalih tidak mengapa nonton TV terus agar anak tidak stress. 



Jika hal ini terjadi, anak akan menilai ibunya jahat dan bapaknya baik, akibatnya setiap kali ibunya memberi perintah, ia akan mulai melawan dengan berlindung di balik pembelaan bapaknya. Demikian juga pada kasus sebaliknya.
Oleh karena itu, orang tua harus kompak dalam mengasuh dan mendidik anak. Di hadapan anak, jangan sampai berbeda pendapat untuk hal2 yang berhubungan langsung dengan persoalan mendidik anak. Pada saat salah satu dari kita sedang mendidik anak, maka pasangan kita harus mendukungnya. Contoh, ketika si Ibu mendidik anaknya untuk berlaku baik terhadap si Kakak, dan si Ayah mengatakan ,”Kakak juga sih yang mulai duluan buat gara2…”. Idealnya, si Ayah mendukung pernyataan, “Betul kata Mama, Dik. Kakak juga perlu kamu sayang dan hormati….”
Akibat yang terjadi apabila orang tua tidak kompak dalam masalah pengasuhan dan pendidikan anak, maka jangan mengeluh apabila anda mendapati kondisi  sebagai berikut:
  • Anda mulai merasa kesulitan mengendalikan perilaku anak anda.
  • Anda dan pasangan sering berselisih paham dalam mendidik anak anak
  • Anak anda sering merengek dan maksa untuk dituruti kemauannya
  • Anak anda sering berantem satu sama lain
  • Anak anda selalu nonton tv atau maen ps, dan mengabaikan perintah anda

Jangan khawatir karena masalah pengasuhan yang belum tepat ini bukanlah akhir dari kehidupan di dunia, masih ada jalan untuk memperbaikinya sepanjang kita mau berusaha. Berawal dari perbaikan diri dan perbaikan pola komunikasi kita dengan pasangan, yuk temukan jalannya dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:
1.      Menjalani Proses Tazkiyatun Nafs
Ada terapinya untuk ini, namun sebaiknya kita menggunakan jalur alamiah dan syar’i yaitu Tazkiyatunnafs, atau pensucian jiwa. Ini perlu waktu, perlu momen, perlu keberanian utk keluar dari zona nyaman dan instan.
AlQuran juga mengingatkan bahwa sebelum ta’lim maka penting untuk tazkiyah lebih dulu. Dalam prakteknya paralel saja, karena begitu kita berniat sungguh2 mendidk anak sesuai fitrahnya maka sesungguhnya kita sedang tanpa sadar mengembalikan fitrah kita atau sedang tazkiyatunnafs

Dalam buku tarbiyah Ruhiyah, pensucian jiwa itu bisa dilakukan dengan 5 M
1. Mu’ahadah -mengingat ingat kembali perjanjian kita kepada Allah. Baik syahadah, maksud penciptaan, misi pernikahan, doa doa ketika ingin dikaruniai anak, menyadari potensi2 fitrah dstnya
2. Muroqobah – mendekat kepada Allah agar diberikan qoulan sadida, yaitu ucapan dan tutur yang indah berkesan mendalam, idea dan gagasan yang bernas dalam mendidik, sikap dan tindakan yang pantas diteladani.  Allahlah pada hakekatnya Murobby anak anak kita, karena Allahlah yang memahami fitrah anak anak kita. Maka kedekatan dengan Allah adalah agar hikmah hikmah mendidik langsung diberikan Allah untuk anak anak kita melalui diri kita.
3. Muhasabah – mengevaluasi terus menerus agar semakin sempurna dan sejalan dengan fitrah dan kitabullah, bukan obsesi nafsu dan orientasi materialisme
4. Mu’aqobah – menghukum diri jika tidak konsisten dengan hukuman yang membuat semakin bersemangat dan semakin konsisten untuk tidak melalaikan amanah
5. Mujahadah – sungguh sungguh menempuh jalan sukses (fitrah) dengan konsisten, membuat perencanaan dan ukuran2 nya
2. Saling Mendukung Aktivitas Masing-masing!
Bentuk dukungan bisa terlihat dari seberapa perhatian kita terhadap aktivitas yang dilakukan oleh keluarga.
Coba, seberapa jauh ibu mengetahui jobdesk pekerjaan suami di kantornya? Siapa saja teman kerja kerja suaminya dan teman terdekat anaknya?
Seberapa terbuka kita dan pasangan dalam bercerita mengenai aktivitas masing-masing? Hal ini bisa memperlihatkan seberapa besar perhatian, kenyamanan, dan kepercayaan kita pada pasangan. Semakin banyak pengetahuan kita mengenai aktivitas pasangan hidup, semakin kita menaruh perhatian dan dukungan padanya.
Demikian juga suami, seberapa banyak mengetahui pekerjaan istri? Meski istri hanya bekerja di rumah, tahukah seberapa berat dan sulitnya memastikan rumah dalam kondisi rapi, merawat anak, mengantar mereka sekolah dan menjemputnya, menyiapkan makanan, dan tetap bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Pasangan yang kompak akan saling mendukung dan menguatkan, in syaa Allah.
3. Menyamakan visi misi rumah tangga
Apa sih yang ingin dicapai dalam rumah tangga? Sudahkah pernah sharing mengenai hal ini? Salah satunya pertanyaan mau 'dibawa ke mana' anak-anak jika sudah dewasa kelak? 
Samakan visi misi rumah tangga dengan pasangan hidup, maka masing-masing akan lebih paham tugas dan fungsi masing-masing untuk mewujudkan visi tersebut.
Misal, visi jangka panjangnya adalah mencapai ridho Allah dan masuk surgaNya bersama-sama. Maka, istri akan menyadari fungsinya sebagai madrasah pertama dan utama untuk anak, sedangkan fungsi suami adalah untuk mendidik dan memberikan contoh langsung pada putra-putrinya.
Visi jangka pendek sepuluh tahun ke depan akan ke tanah suci sekeluarga, maka sejak saat ini mulai menabung dan memangkas segala pengeluaran yang tidak terlalu penting.
Visi jangka menengah ingin anak-anak masuk kuliah di Al Azhar Kairo misalnya, maka sejak dini sudah mengarahkan anak belajar bahasa Arab dan berbagai wawasan mengenai keislaman.
Pasutri akan bisa semakin kompak jika memiliki kesamaan tujuan.
4. Meluangkan waktu setidaknya seminggu sekali untuk aktivitas bersama
Entah jalan-jalan bersama, berenang bersama, belajar memanah bersama, bahkan sekadar nonton dan makan bersama merupakan hal yang tak bisa diremehkan efeknya.
Kebersamaan yang dijadwalkan secara berkala ini akan membuat pasutri lebih kompak.
5. Rencanakan 1 proyek bersama pasangan
Misalnya, masak bareng, bersih-bersih rumah bareng, berkebun bareng, bikin lagu bareng, bikin tulisan di blog bareng, ikutan lomba foto pasutri, atau membangun rumah baca bersama-sama. Proyek bareng pasangan ini bisa menambah kelengketan pasutri dan membuat lebih kompak in Syaa Allah.
6. Bersenda gurau bersama
Pasutri yang kompak pasti bisa menikmati senda gurau bersama. Tak melulu serius bahas kajian ini itu, tapi sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah dengan istrinya, mereka bisa saling bercanda dan bermesraan di waktu senggang.
Entah setiap menjelang tidur atau menyengaja membuat momen spesial untuk bersenda gurau bersama keluarga.
Demikian beberapa hal sederhana yang bisa dipraktekkan untuk menjadi pasangan suami istri yang kompak.
Semoga bermanfaat.



Selasa, 04 April 2017

Meletus Balon Ungu, Dor ... !!!

06.06 0
Balon ternyata alat dekorasi sepanjang masa, 
Balon cocok di segala suasana,
Balon disukai siapa saja.

Sudah lama kami tak bermain-main dengan balon, hari ini kami berlomba-lomba meniup balon yang akan kami pakai untuk mendekorasi ruang bermain yang bersebelahan dengan ruang kerja saya. Karena untuk dekorasi selain balon biasa, kami juga membeli beberapa balon huruf dan angka. Huruf yang kami pilih sesuai dengan inisial nama anak-anak, Da, Dul, dan Do.

Warna-warni balon membuat suasana project mendekor semakin ceria. Anak-anak berlomba meniup balon dengan pipi gembung mereka. Lucu sekali karena wajah mereka menjadi lucu saat meniup balon. Kami meletakkan balon-balon tersebut di sudut ruangan dan menempel balon huruf di dinding ruangan. Karena tinggi maka Abi untuk menempelkannya di dinding. Suasana sore ini ceria, berasa ada yang ulang tahun, padahal seumur-umur tidak pernah ada perayaan ulang tahun di keluarga kami.

Ah namanya juga anak-anak, meniup balon selain mengasyikkan juga menimbulkan kreativitas baru. Setelah beberapa balon terpasang di pojok dinding, ada sisa beberapa balon. Anak-anak pun berinisiatif main lempar balon, meski di dalam rumah. Tak peduli abinya yang sedang istirahat di sofa, anak-anak asyik saja bermain. Sampai balon ungu yang mereka pakai untuk mainan meletus. Dorr.....kaget, tapi asyik aja lihat tingkah lucu mereka.

Project menciptakan ruang bermainku nyaman ini sebenarnya mengakhiri Tantangan Sepuluh Hari tugas saya di kelas Bunsay bulan ini. Tanpa saya merasa sedikit ketagihan dengan project keluarga semacam ini. Karena dengan project keluarga saya merasa keluarga saya semakin kompak dan hangat. Semoga esok hari kami punya project dadakan yang bisa kami kerjakan agar terwujud My Family My Team

#TantanganHariKesepuluh
#GameLevel3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Senin, 03 April 2017

Project Muraja'ah Bersama

07.20 0
Seharusnya sesuai rencana, hari ini kami harus menyelesaikan project ruang bermainku nyaman. Berhubung Abdul besuk TO Kabupaten dan Ridho besuk ujian tahfidz maka project ini siap ditunda.

Selepas maghrib, family forum kami petang ini kami isi dengan muraja'ah tahfidz bersama. Masih juz 30, karena menyesuaikan dengan ujiannya Ridho esuk hari. Abi yg sdh siap dengan Al Qur'an menyimak kami bertiga (Dul, Do, me) yg bermain giliran. Jadi dlm muraja'ah tafidz dengan anak-anak kami biasa menggunakan cara ini.

Satu surah yg kita pilih kemudian kita muraja'ah bergantian satu ayat - satu ayat.
Biasanya cara ini cukup efektif dan seru, karena ada Abi yg bertindak sebagai juri dan kami bertiga sebagai peserta. Seperti lomba cerdas cermat saja, meski kami tak selalu menyiapkan hadiahnya.

Menghafal Al Qur'an bagi sebagian anak akan terasa berat dan sulit apabila metode yg kita gunakan tidak tepat. Selain itu yg terpenting adalah mengajak anak agar mengenal dan mencintai Al Qur'an sebelum mengajak mereka menghafal. Cara yg kami lakukan diatas sangat kami nikmati dan membuat kami semua berlomba-lomba dalam menghafal Al Qur'an

#TantanganHariKesembilan
#GameLevel3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Minggu, 02 April 2017

Menugar Seledri

01.19 0
Hari minggu memang asyik untuk berkegiatan outdoor bersama keluarga tercinta, seperti halnya yang kami lakukan hari Minggu ini. Diawali dengan jogging bersama, minus Umi, keliling kampung. Selepas jogging biasa beberes rumah bersama-sama, Pembagian tugasnya Abi nyuci sprei dan selimut, anak-anak membersihkan rumah bagian dalam dilanjutkan memandikan kucing, Pakde di halaman dan Umi teteup di dapur dong, area kekuasaan Umi.

Setelah rumah beres Abi dan Pakde kerja bakti dengan warga kampung, sedangkan umi dan anak-anak membuat project untuk menugar tanaman seledri yang sudah tumbuh rimbun. Bahan yang harus disiapkan adalah pot, tanah, pupuk kandang dan tanaman seledri. Tugas anak-anak kali ini mengisi pot yang telah disediakan dengan tanah yang sudah dicampur pupuk kandang. Tugas Umi memisahkan rimbunan semak seledri menjadi beberapa bagian.

Kegiatan tambah seru karena saat mengisi pot dengan tanah anak-anak mendapati cacing tanah yang sangat gendut. Geli-geli gimana gitu, apalagi saat dipegang badan si cacing meliuk-liuk. Abdul berinisiatif untuk memasukkan cacing tersebut ke dalam salah satu pot yang dia isi, biar tumbuh subur seledrinya Mi, kata mas Abdul. Setelah selesai menugar tanaman seledri, selama beberapa hari kedepan anak-anak mendapat tugas untuk mengamati pertumbuhan seledri. Masing-masing anak kebagian tiga (3) pot tanaman. Semoga dengan project ini anak-anak lebih paham tentang pertumbuhan tanaman dan syarat-syarat yang mendukung pertumbuhan tanaman.


#TanatanganHariKedelapan
#GameLevel3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Sabtu, 01 April 2017

Cooking With The Boys

03.57 0
Rak baru di dapur siap. Dekorasi ulang sudah siap. Tinggal nunggu dipan selesai untuk mewujudkan Dapurku Nyaman. Hari ini projectnya masih di dapur, selepas nyapu, ngepel dan cuci piring, kami lanjutkan dengan memasak bareng kedua jagoanku.

Hari ini bertindak sebagai tukang sapu Ridho, Abdul mengambil peran cuci piring, umi dan abi beberes perabotan dan menata di rak baru. Oya raknya kami buat dari bambu dan utk menghemat tempat kami letakkan di dinding bagian atas, tepat dibawah atap. Orang desa kami biasa menyebutnya anjang-anjang atau pogo.

Selepas bertugas giliran saya dan kedua jagoan menyiapkan dan meracik bahan makanan untuk kami olah menjadi makanan yg lezat. Kami memasak bersama untuk hidangan makan malam. Pilihan menu yg kami ambil lodeh terong, tempe goreng, telur dadar dan jagung rebus (utk bekal nonton TV ntar malam).

Umi bertugas meracik bumbunya, Abdul menggoreng tempe dan mencuci peralatan masak. Ridho bagian kupas-kupas dan goreng telur. Setelah semua bahan utk sayur lodeh siap, Ridho ingin mencoba membantu utk mengulek bumbu. Tapi karena gak halus-halus saat Abi menengok aktivitas kami ketawa geli. Akhirnya si Abilah yg meneruskan utk mengulek bumbu. Aroma masakan tercium sangat harum meski dapur sedikit kotor karena ulah kedua jagoan. Walhasil bersih-bersih lagi deh.

Bagi sebagian orang mengajak anak laki2 memasak bersama mungkin aneh. Tetapi dengan mengajak memasak bersama ada beberapa nilai yg bisa saya tanamkan kepada mereka diantaranya adalah semakin menghargai makanan karena ternyata proses membuat makanan sampai terhidang membutuhkan proses.

#TantanganHariKetujuh
#GameLevel3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP