Kamis, 23 April 2020

Puasa Pekan Keempat Kelas Kepompong Bunda Cekatan

02.30 0
Dulu selepas kelas ulat-ulat, sudah bertekad untukemgasah kemampuan komunikasiku dengan membuat kanal podcast. Sudah beli mik eksternal malahan. Sampai ikutan kelasnya mba Sara Neyrhiza juga.

Tetapi kesampaiannya baru sekarang. Haiz... Bukan karena latah lho ya, aku ikut-ikutan yang sedang trend di antara man teman. Tetapi emang jujur setelah ikutan kelas mba Sara Neyrhiza pengen banget buat kanal di Spotify. Sempat ragu sih, coz gak punya ruangan kedap suara. Itu yang bikin maju mundur.

Kamu penasaran dengan jurnal puasaku di pekan ini?



Mampir saja ya di kanalku ini. Aku pilih aplikasi anchor dulu deh, belum merambah ke Spotify. Cukup berpuas, ternyata ketakutanku tak punya ruangan berperedam suara tidak terbukti. Rekaman di anchor itu bersih juga ya, ada sih noise sedikit. Tapi mayanlah, coz gak pakai mik eksternal lho

Jumat, 10 April 2020

Jurnal Puasa Pekan Ketiga Kelas Kepompong

05.18 0
Tema: Puasa Menunda Pekerjaan


Finally, ini puasa aktivitas terberat bagiku. Sering permasalahan utamanya aku masih moody. Sebenarnya sudah mendapatkan teorinya. Membuat to do list dan mengkolaborasikan dengan manajemen waktu.

Sesaat saat masih hangat belajar hal ini, everything is OK. Tapi musuh utama yang harus kukalahkan adalah si Moody ini. Orang  Jawa bilang aku ini modele obor-obor blarak. Sesaat semangat membara namun seketika padam. Bagai blarak (daun kelapa kering) mudah terbakar namun pijarnya tak akan bertahan lama. Karena sifatnya yang mudah terbakar maka blarak lebih mudah menjadi abu yang gampang berterbangan. Artinya jika si Moody yang menguasai maka ambyaar lah apa yang sudah terencana.






Puasa hari ketujuh
*******************
Yeay....berhasil...berhasil, huray
Baru hari ini aku berhasil tidak menunda pekerjaan. Ya kuncinya satu sih, patuh pada to do list dan say no untuk multitasking. Senangnya kalau semua pekerjaan baik domestik maupun publik selesai tepat waktu. Masak udah siap sebelum jam 07.00 (kok siang amat? iya... musim WFH ini jam kerjaku dan mas Bojo lebih fleksibel, jadi ada pembenaran untuk kesiangan dikit). Berkas administrasi sembilan belas Desa juga sudah ready. Tapi tadi pulangnya lebih siang dari ekspetasi, soale ada MatLis yang mengganggu saat proses ngeprint dokumen. Jadi ya... nak-anak menunggu di rumah. Sampai WA nanyain jam berpa aku pulangnya. Jadi kali ini very good aja, karena masih ada sedikit gangguan sehingga pekerjaan tertunda.

Puasa hari keenam
*******************



Boleh juga nih badge very good. Senang sekali ketika bisa menyelesaikan tugas dari pak bos sebelum deadline yang diberikan. Lebih senang lagi karena semua masakan tersaji tepat waktu, terlebih menunya adalah favorit mas Bojo.
Dan aku sangat bahagia karena punya waktu untuk me time, belajar membuat video tutorial.

Yeay....

Puasa hari kelima
******************
Tetiba dapat tugas mendadak dari pak sekcam dan garis segera dikumpulkan padahal masih ada pekerjaan dari Bu sekdes yang belum selesai. Kenceng pegang si to do list aku jadinya dan say no untuk serondolan yang lain. Akhirnya yes... Dua-duanya selesai sebelum deadline. Dan aku pun bisa nonton Harry Potter bersama anak-anak.

Ternyata sorenya kembali uring-uringan karena tidak bisa tepat waktu menyiapkan buka puasa untuk mas Bojo. Jiaaahhh.... Nonton pilem emang kategori melenakan. Bukan menunda pekerjaan sih, hanya tidak memperhatikan durasinya saja. Boleh dong naik jadi satisfactory coz sebenarnya memasaknya gak tertunda, hanya tidak memperhatikan durasi waktunya saja

Puasa hari keempat
********************
PMS sebenarnya tak boleh dijadikan alasan. Tetapi emosi di saat PMS membuatku uring-uringan. Ditambah dengan beberapa pekerjaan yang tertumpuk akibat lalai dalam management waktu. Owalah balik lagi ke si merah kalau begitu. Management waktu yang kurang Joss menjadi penyebab utama untuk menunda-nunda pekerjaan. Need improvement because you late

Puasa hari ketiga
*****************
Hu... hu... masih multitasking lagi, tersebab render video itu membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga mau gak mau harus kukerjakan berbarengan dengan kegiatan sauna (baca: menyetrika).

Tetapi menurutku multitasking yang ini bukan kategori menunda pekerjaan sih, melainkan karena kondisinya memang harus demikian. Jadi bolehlah puasa hari ini aku beri badge satisfactory.

Bye... bye si merah

Puasa hari kedua
*****************


Menunda lagi, sebenarnya tidak boleh menyalahkan padatnya aktivitas sih, tapi kegagalan puasa di hari kedua ini adalah karena aku lemah terhadap aktivitas serondolan. Walhasil ketika tower WiFi error' dan butuh perbaikan, video tutorialku belum jadi. Itu akibatnya kalau menunda-nunda pekerjaan 😣

You need improvement Yani!!!


Puasa hari pertama
*******************

Put first thing first.

Konsep yang menarik untuk terus di Kulik. Iyaaa... Karena aku masih sering kedodoran di sisi ini. Ceritanya hari ini mau menghindari multitasking dengan menerapkan prinsip ini. 

You know... Aku tipe yang gak bisa fokus jika harus menghadapi beberapa pekerjaan. But, hari ini kembali multitasking gegara gagal mendahulukan pekerjaan yang lebih penting, yakni memasak. 

Anak-anak protes sih, kok umi gak masak. Ngelesnya aku tu, aku bilang Abi sedang puasa jadi Umi malas masak.

Padahal sejatinya aku sedang ngejar tenggat penyelesaian naskah yang tertunda. Kegagalan masak ini sedikit tertolong karena Mas Bojo hari ke Solo untuk sebuah urusan penting. Aku pun beraksi dengan dalih pengen mencicipi masakan anak-anak, merekalah yang kuminta memasak. Sambil bawa laptop sambil mengawasi mereka memasak. Tukang kan... Multitasking lagi. Need improvement to be better than. Ok!!!