Jumat, 25 Agustus 2017

Belajar Menulis

Beberapa hari ini saya tidak melakukan pengamatan untuk project pencarian bakatnya Ridho. Dan beberapa hari ini juga, disela-sela kesibukan saya menyiapkan perintilan bahan untuk wisuda online di kelas Matrikulasi Jatim Selatan yang saya ampu, saya dikejutkan dengan aktivitas menulis yang Ridho lakukan.

Hampir setiap sore Ridho duduk disebelah saya ysng sedang utak-atik lappy. Bukan sekedar duduk, ternyata Ridho sedang mengerjakan project kumpulan cerpennya. Dan saya baru tahu project ini setelah tadi pagi Ridho protes kenapa saya corat-coret di bukunya yang tergeletak di meja kerja saya.

Selidik punya selidik saat Ridho berangkat sekolah, saya baca tulisan di buku tersebut. Ternyata ada lima cerpen yang sudah ditulisnya. Subhanallah, ada bakat terpendam yang saya rasakan saat membaca buku tersebut.

Sore ini kembali kami duduk berdampingan di depan meja kerja saya. Tidak ada lappy didepan saya, karena sore ini saya ingin menyimak Ridho menulis cerpen. Tulisannya kali ini mengangkat tema dimarahi pak guru. Kata Ridho cerita ini terinspirasi dari pengalamannya tadi pagi di sekolah.

Ternyata calon tentaraku ini cukup pandai menuliskan apa yang dirasakan dalam bentuk tulisan. Saat membaca cerpennya saya merasakan anak saya ini perlu dilatih agar kemampuan menulisnya semakin terasa. Tantangan baru buat saya yang juga belum paham dengan dunia tulis menulis 😀.  Baiklah .... tampaknya saya perlu membelikannya sebuah buku diary agar Ridho mampu menyalurkan bakatnya tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar