Selasa, 01 Agustus 2017

Kopi Pahit

Malam ini dingin sekali, angin bertiup kencang membawa suasana mencekam. Sejak sore kami kumpul bersama, adek Do, Umi, Abi dan Pakde. Abi pun memberi instruksi meminta Umi membuat teh hangat, sekalian kopi buat pakde, instruksi tambahannya.

Adek Do pun ikut ke dapur, mau bikin susu coklat hangat. Wah moment tepat nih buat melanjutkan konsep menakar. Umi pun mendelegasikan tugas membuat kopi ke adek Do. Seperti biasa adek Do yang suka manis menambahkan satu sendok gula pasir ke gelas susunya. Nah untuk segelas kopi pun, ternyata adek hanya menambahkan satu sendok gula pasir . Setelah kopinya diaduk, Umi meminta adek untuk mencicipi kopinya, pahit....katanya. Akhirnya adek pun menambah takaran gula pasirnya satu sendok lagi, kemudian mencicipinya lagi, pahit....katanya lagi. Tambah lagi satu sendok gula pasir dan komentarnya masih sama pahit dan gak enak, terlalu manis.

Adek...adek...sampai berapa sendok gula pasir yang akan kau tambahkan?
Kopi memang pahit.
Akhirnya tambah air panas saja. Dan kopi pakde pun tidak ginastel lagi.


ginastel = legi, panas, kentel (manis, panas, kental)

#HariKedelapanTantangan10Hari
#Game6KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs


Tidak ada komentar:

Posting Komentar