Kamis, 20 Februari 2020

Komunikasi dan Personal Branding

Dasar Komunikasi

Percaya atau tidak, namun Anda harus percaya 😂 bahwa komunikasi adalah skill fundamental yang harus dimiliki manusia agar dapat berinteraksi di kehidupan sehari-hari. Komunikasi yang baik akan membentuk personal branding yang baik. Kita akan dikenal dengan personal branding yang kuat apabila mampu mengkomunikasikan siapa diri kita dengan cara yang efisien dan efektif.

Oleh karena itu, pada jurnal yang lalu, BuPer telah memperkenalkan konsep komunikasi ala mang EEP (Efisien, Efektif dan Produktif). Komunikasi adalah proses yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, dengan kaidah ini diharapkan pesan yang menjadi fokus utama dalam komunikasi dapat diterima dan bukan sekedar diharapkan diterima.

Mengutip KBBI, definisi efisien adalah suatu cara tepat untuk menghasilkan sesuatu tanpa membuang biaya, waktu dan tenaga, dapat menjalankan tugas secara cermat dan tepat, bertepat guna, berdaya guna. Sedangkan efektif adalah proses menyusun komunikasi berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat. kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Sedangkan produktif adalah kemampuan untuk menghasilkan atau memberikan dampak atas proses komunikasi yang sedang terjadi.

Proses komunikasi sangat ditentukan oleh komponen berikut;

  1. Sumber (Sources/komunikator), 
  2. Pesan (Message),
  3. Media (Chanel),
  4. Penerima (Receiver/komunikan)

SPMP itu sendiri masih akan dipengaruhi oleh faktor kondisi sekitar seperti hambatan/sumbatan/noise dalam berkomunikasi dan kemampuan memberikan umpan balik dari masing-masing komponen. BuPer akan membahas lebih lanjut masalah ini dalam jurnal tersendiri berikutnya ya...

Impact atau dampak yang diharapkan dari interaksi yang terjadi dalam proses komunikasi melingkupi aspek kognitif, afektif dan konatif.


Aspek kognitif dikarenakan dari adanya pertukaran pesan adalah perubahan persepsi. Dari yang semula tidak tahu menjadi tahu. Menyamakan frame of reference dan field of experience sangat penting untuk keberhasilan pada aspek ini.

Dikarenakan komunikasi itu adalah soal rasa, maka komunikasi akan membawa dampak di sisi afektif. Komunikasi adalah soal seni, dan bukan sekedar kemampuan berbicara. Keberhasilan dalam berkomunikasi akan membuat para pelakunya bahagia.

Sedangkan konatif ini adalah dampat akhir dari interaksi yang terjadi. Komunikasi dengan konten yang baik akan menghasilkan hubungan yang baik. Dimana bisa menggerakkan masing-masing komponennya jntuk melakukan tindakan sesuai dengan tujuan komunikasi itu dibangun. Bahwa apa yang disampaikan dari hati akan sampai kehati menjadi sebuah landasan yang utama.

Cara memulai sebuah komunikasi akan menentukan personal branding kita. Karena fokus komunikasi adalah audience center maka interaksi yang terjadi dalam sebuah komunikasi dapat bersifat simetris maupun komplementer.

Dalam hubungan simetris, dua orang saling bercermin pada perilaku lainnya. Jika dihubungkan dengan personal branding  hubungan sangat penting, hubungan ini akan melahirkan sosok figur yang kuat dalam sebuah interaksi. Sedangkan dalam hubungan komplementer kedua pihak mempunyai perilaku yang berbeda. Perilaku salah seorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplenter yang lain. Kalau dihubungkan dengan personal branding, hubungan ini sangat mempengaruhi kewibawaan. Hubungan antara seorang ibu dan anak adalah salah satu contohnya. Personal branding sebagai ibu yang baik akan terlihat dari cara berinteraksi antara seorang wanita dengan anaknya.

Wallahu alam.

Mari berproses menemukan AHA lainnya di kelas ulat-ulat Bunda Cekatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar