Menuju 10.000 km jam terbang dibidang komunikasi itu ternyata tidak mudah, tantangan terberatnya ada pada kurangnya penguasaan BuPer terhadap konsep dan teori ilmu komunikasi. Hu....hu... jadi kebelet pengen belajar langsung sama ahlinya biar tidak terjadi tambal sulam pemahaman. Maka di kelas Bunda Cekatan kali ini tekad Ulat BuPer untuk diet kepo semakin menguat. Pasang kacamata kuda dan say no ... aku tertarik dengan aneka ragam varietas apel yang ditawarkan oleh banyak keluarga, tapi belum apel dari keluarga lain. Masih banyak apel yang harus kucicip dari hasil kebun keluargaku sendiri, K3B (Kita Keluarga Komunikasi Bahagia).
Ruben dan Steward
(2005) menyatakan bahwa alasan mempelajari ilmu komunikasi dikarenakan
komunikasi adalah skill fundamental dalam kehidupan kita. Dalam kehidupan
sehari-hari, komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Komunikasi adalah
cara kita berhubungan satu dengan lainnya, bagaimana cara kita memberikan
kontribusi sebagai anggota keluarga, kelompok, komunitas, organisasi dan
masyarakat secara luas. Terkhusus dalam sebuah keluarga, komunikasi akan
menjadi pilar utama agar terjalin ikatan kuat dalam mewujudkan visi dan misi
keluarga. Sedemikian pentingnya ilmu komunikasi oleh karena itu, mau tidak mau,
suka atau tidak suka, BuPer wajib untuk menambah jam terbang di bidang ini.

Telah dikenal 5
(lima) Kaidah Ilmu Komunikasi (The 5
Inevitable Laws of Efffective Communication), dirangkum dalam satu kata
yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri, yaitu REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, dan
Humble), yang berarti merengkuh atau meraih. Kelimanya akan menjadi “alas”
bagi BuPer untuk meraih predikat cekatan di bidang komunikasi. Dan untuk
mencapai tujuan tersebut, BuPer menetapkan ilmu-ilmu (apel-apel) yang akan
menjadi makanan utama selama berada di keluarga K3B Kelas Bunda Cekatan ini:
Etika dan Etiket dalam Berkomunikasi
Termasuk didalamnya harus mempelajari dan menguatkan kembali tentang adab,
sabar, dan bahasa serta norma-norma yang berlaku. Etika dan etiket
berkomunikasi bisa ditunjukkan melalui perilaku:
- Jujur
tidak berbohong,
- Bersikap dewasa tidak kekanak-kanakan,
- Lapang dada dalam berkomunikasi,
- Menggunakan
panggilan / sebutan orang yang baik,
- Menggunakan
bahasa yang efektif dan efisien,
- Tidak
mudah emosi / emosional,
- Berinisiatif
sebagai pembuka dialog,
- Berbahasa
yang baik, ramah dan sopan,
- Menggunakan pakaian yang pantas - sesuai keadaan,
- Bertingkah laku yang baik.
Bentuk Komunikasi
Mencakup
pola dan model komunikasi, persuasi, negosiasi dan argumentasi. Teori komunikasi penting dikuasi, namun penerapannya lebih penting lagi. Dengan mempelajari teori komunikasi yang banyak ini, BuPer berharap bisa semakin percaya diri. Kalau perlu wajib membeli jam terbang dengan mengikuti kursus atau pelatihan sesuai kebutuhan. Meskipun BuPer paham jika membutuhkan waktu yang lama untuk menguasainya, kuliah ilmu komunikasi saja butuh lebih 2 (dua) SKS bukan?... He...he...
Khusus untuk pola komunikasi, sudah pernah diulas di jurnal BuPer yang terdahulu (klik disini). Sedangkan untuk teori lain, one bite a time, pelan-pelan dikunyah, biar tidak tersedak makan apelnya.
Relating to Others
Ini ilmu tingkat dewa agar bisa memahami orang lain. BuPer sangat menyukai berhubungan dengan orang lain, hal itu dapat membuka lebih
besar wawasan yang telah ada dengan cara berbicara dan dekat dengan orang
lain. Tetapi ada saat dimana BuPer tidak mengerti apa yang orang lain inginkan
sehingga BuPer bisa saja salah berbicara atau mungkin juga salah melakukan suatu
hal yang bisa saja melukai perasaan orang lain. Untuk itu penting banget menguasai ilmu ini, agar empati semakin terlatih, kemampuan mendengar semakin tajam sehingga mampu memberikan feedback dengan baik.
Di zaman sekarang ini, memahami orang lain tentu penting di banyak aspek.
Contohnya di dalam keluarga, memahami anggota keluarga ini sangat penting untuk menumbuhkan bonding. Di dunia kerja maupun bermasyarakat pun sangat penting, kita harus cepat beradaptasi dengan teman sekantor
kita, agar kita nyaman disana. Oleh karena itu bila kita mudah untuk memahami
orang lain, maka kita juga dapat dengan mudah akrab dengan orang-orang baru.
Handling Complaint
Pernahkah mendapatkan komplain dari seseorang? Bagaimana rasanya?
Mendapakatkan komplain itu harus disyukuri, artinya ada yang perhatian kepada kita. Alih-alih bersyukur, mungkin sebagian orang justru akan tersinggung yang berujung emosi ketika mendapatkan komplain. Nah... agar terselamatkan dan tetap bahagia dalam berkomunikasi, ilmu ini juga penting.
Di dunia ini tidak ada kebenaran yang mutlak selain kebenaran Ilahi, mensikapi komplain sebenarnya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Akan lebih baik komplain harus dijadikan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas diri. Butuh jurus-jurus jitu agar hati dan lidah tetap adem, bukan sekedar kamuflase, wajah tetap tenang namun hati menyimpan bara membara. Wanita nih, terkadang susah merendam emosi, sehingga saat mendapatkan komplain sering kali mengesampingkan akal sehat. Emosi adalah salah satu sumbatan dalam berkomunikasi, karena sebenarnya tidak akan ada komunikasi jika emosi lebih menguasai diri. Jika terjadi seperti ini, yang harus dilakukan adalah pause, berhenti sejenak. Jangan melanjutkan komunikasi ketika emosi menguasai.
Teknik Presentasi
Ini adalah bekal makanan BuPer yang terakhir. Mengingat pengaruh komunikasi non verbal (93%) lebih besar daripada pengaruh komunikasi verbal (7%). Menguasai teknik presentasi adalah hal yang tak kalah penting. Mencakup disini, ilmu tentang copyright, desain grafis sampai dengan teknik public speaking.
Jika kelima bekal tadi sudah berhasil BuPer kuasai, maka kelak tiba saatnya menentukan peran apa yang akan diambil. Peran yang bisa diambil oleh seorang ahli di bidang komunikasi itu sangat banyak sekali. Mungkin bisa menjadi seorang motivator, public speaker, penceramah, PR atau humas, dan lain sebagainya. Peran apapun nanti yang akan diambil yang penting bahagia dulu dan cekatan menguasi bidang keilmuannya. Setuju.....???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar