Selasa, 28 Februari 2017

Hari Ketiga Melatih Kemandirian Anak

Melatih kemandirian anak tidak cukup sehari dua hari atau sekali dua kali. Tp proses melatih kemandirian anak butuh waktu yg lama dan dilakukan berulang-ulang. Tentunya dibarengi dengan keteladanan dan do'a dari kedua orang tua.

Masih ingat tabungan voucher jajan milik Abdulloh anak saya? Bagian ini review dari proses kami untuk mendidik anak agar mandiri financial, sebuah bagian dari proses melatihnya agar berpenghasilan. Calon pemimpin keluarga hrs mampu menghidupi diri sendiri sebelum berumah tangga kelak.

Dan sampai detik ini pun kami terus mengulang dan mengulang proses tersebut, karena kami tahu godaan untuk jajan di sekolah mereka sangat luar biasa. 


Setiap awal pekan kami berikan uang saku sebesar Rp 5.000 yg harus cukup untuk jajan selama sepekan. Orang lain mungkin akan menganggap kami ortu yg pelit 😁. Sebenarnya tidak, karena setiap harinya saya selalu membawakan bekal makanan dari rumah, meski hanya pisang goreng.

Di bulan ini tantangan yg sebenarnya adalah mempersiapkan Ridho agar lebih matang emosionalnya. Tadi malam, kecapekan setelah seharian ikut mancing membuatnya tertidur setelah sholat Isya, sehingga tdk sempat menyiapkan peralatan sekolah. Dari dulu kami sdh melatihnya dengan Manajemen Tas, namun kondisi lelah dan ngantuk membuatnya lalai. Sehingga pagi harinya masih berantakan. Terlebih ada satu tugas sekolah yg tdk ada dirumah (kertas anyaman) krn memang info dari walasnya mendadak kemarin siang. Walhasil saat hendak berangkat sekolah, uminya ini terpaksa ambil bagian untuk membantunya siap-siap. Karena tertinggal (abinya hrs on time tiba di kantor) terpaksa akhirnya umi ikut turun gunung mengantarnya sekolah, dan tentunya membelikan, terus menyusulkan ke sekolah, kertas anyaman utk tugas hari ini.

#hariketiga
#tantangan10hari
#melatihkemandiriananak
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar