Resume Materi Kelas Bunda Sayang IIP
Narasumber : Bu Septi Peni Wulandani
Senin, 20 Februari 2017
Pukul 20.00 - 21.00 WIB
➖➖➖➖➖➖➖
Institut Ibu Profesional
Materi Bunda Sayang Sesi #2
MELATIH KEMANDIRIAN ANAK
Mengapa melatih kemandirian anak itu penting?
Kemandirian anak erat kaitannya dengan rasa percaya diri.
Sehingga apabila kita ingin meningktkan rasa percaya diri anak, mulailah dari
meningkatkan kemandirian dirinya.
Kemandirian erat kaitannya dengan jiwa merdeka. Karena anak
yang mandiri tidak akan pernah bergantung pada orang lain. Jiwa seperti inilah
yang kebanyakan dimiliki oleh para enterpreneur, sehingga untuk melatih
enterpreneur sejak dini bukan dengan melatih proses jual belinya terlebih
dahulu, melainkan melatih kemandiriannya.
Kemandirian membuat anak-anak lebih cepat selesai dengan
dirinya, sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain.
Kapan kemandirian mulai dilatihkan ke anak-anak?
Sejak mereka sudah tidak masuk kategori bayi lagi, baik
secara usia maupun secara mental. Secara usia seseorang dikatakan bayi apabila
berusia 0-12 bulan, secara mental bisa jadi pola asuh kita membiarkan anak-anak
untuk selalu dianggap bayi meski usianya sudah lebih dari 12 bulan.
Bayi usia 0-12 bulan kehidupannya masih sangat tergantung
pada orang lain. Sehingga apabila kita madih selalu menolong anak-anak di usia
1 th ke atas, artinya anak-anak tersebut secara usia sudah tidak bayi lagi,
tetapi secara mental kita mengkerdilkannya agar tetap menjadi bayi terus.
Apa saja tolok ukur kemandirian anak-anak?
☘Usia 1-3 tahun
Di tahap ini anak-anak berlatih mengontrol dirinya sendiri.
Maka sudah saatnya kita melatih anak-anak untuk bisa setahap demi setahap
meenyelesaikan urusan untuk dirinya sendiri.
Contoh :
✅Toilet Training
✅Makan sendiri
✅Berbicara jika memerlukan
sesuatu
🔑Kunci Orangtua dalam
melatih kemandirian anak-anak di usia 1-3 th
adalah sbb :
👨👩👦👦
Membersamai anak-anak dalam proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya
berlatih sendiri.
👨👩👦👦
Mau repot di 6 bulan pertama. Bersabar, karena biasanya 6 bulan pertama ini
orangtua mengalami tantangan yang luar biasa.
👨👩👦👦Komitmen
dan konsisten dengan aturan
Contoh:
Aturan berbicara :
Di rumah ini hanya yang berbicara baik-baik yang akan sukses
mendapatkan apa yang diinginkannya.
Maka jangan pernah loloskan keinginan anak apabila mereka
minta sesuatu dengan menangis dan teriak-teriak.
Aturan bermain:
Di rumah ini boleh bermain apa saja, dengan syarat
kembalikan mainan yang sudaj tidak dipakai, baru ambil mainan yang lain.
Maka tempatkanlah mainan-mainan dalam tempat yang mudah di
ambil anak, klasifikasikan sesuai kelompoknya. Kemudian ajarilah anak-anak,
ambil mainan di tempat A, mainkan, kembalikan ke tempatnya, baru ambil mainan
di tempat B. Latih terus menerus dan bermainlah bersama anak-anak, jadilah
anak-anak yang menjalankan aturan tersebut, jangan berperan menjadi orangtua.
Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Andalah teman terbaik
pertama untuknya.
☘Anak usia 3-5 th
Anak-anak di usia ini sedang menunjukkan inisiatif besar
untuk melakukan kegiatan berdasarkan keinginannya
Contoh :
✅ Anak-anak lebih suka mencontoh
perilaku orang dewasa.
✅Ingin melakukan semua kegiatan
yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya
🔑Kunci Orangtua dalam
melatih kemandirian anak di usia 3-5 th adalah sbb :
👨👩👦👦Hargai
keinginan anak-anak
👨👩👦👦Jangan
buru-buru memberikan pertolongan
👨👩👦👦
Terima ketidaksempurnaan
👨👩👦👦
Hargai proses, jangan permasalahkan hasil
👨👩👦👦
Berbagi peran bersama anak
👨👩👦👦
Lakukan dengan proses bermain bersama anak
Contoh :
✅Apabila kita setrika baju
besar, berikanlah baju kecil-kecil ke anak.
✅Apabila anda memasak,
ajarkanlah ke anak-anak masakan sederhana, sehingga ia sdh bisa menyediakan
sarapan untuk dirinya sendiri secara bertahap.
✅Berikanlah peran dalam
menyelesaikan kegiatannya, misal manager toilet, jendral sampah dll. Dan jangan
pernah ditarget apapun, dan jangan diberikan sebagai tugas dari orangtus.Mereka
senang mengerjakan pekerjaannya saja itu sudah sesuatu yang luar biasa.
☘Anak-anak usia sekolah
Apabila dari usia 1 tahun kita sudah menstimulus kemandirian
anak, mka saat anak-anak memasuki usia sekolah, dia akan menjadi pembelajar
mandiri. Sudah muncul internal motivation dari dalam dirinya tentang apa saja
yang dia perlukan untuk dipelajari dalam kehidupan ini.
⛔Kesalahan fatal orangtua di
usia ini adalah terlalu fokus di tugas-tugas sekolah anak, seperti PR
sekolah,les pelajaran dll. Sehingga kemandirian anak justru kadang mengalami
penurunan dibandingkan usia sebelumnya.
🔑Kunci orangtua dalam
melatih kemandirian anak di usia sekolah
👨👩👦👦Jangan
mudah iba dengan beban sekolah anak-anak sehingga semua tugas kemandirian
justru dikerjakan oleh orangtuanya
👨👩👦👦Ijinkan
anak menentukan tujuannya sendiri
👨👩👦👦Percayakan
manajemen waktu yang sudah dibuat oleh anak-anak.
👨👩👦👦Kenalkan
kesepakatan, konsekuensi dan resiko
Contoh :
✅Perbanyak membuat permainan
yang dibuatnya sendiri ( DIY = Do It Yourself)
✅Dibuatkan kamar sendiri, karena
anak-anak yang mahir mengelola kamar tidurnya, akan menjadi pijakan awal
kesuksesan ia dalam mengelola rumahnya kelak ketika dewasa.
☘Ketrampilan-ketrampilan dasar
yang harus dilatihakan untuk anak-anak usia sekolah ini adalah sbb:
1⃣Menjaga
kesehatan dan keselamatan dirinya
2⃣Ketrampilan
Literasi
3⃣Mengurus
diri sendiri
4⃣Berkomunikasi
5⃣Melayani
6⃣Menghasilkan
makanan
7⃣Perjalanan
Mandiri
8⃣Memakai
teknologi
9⃣Transaksi
keuangan
🔟Berkarya
☘3Hal yang diperlukan secara
mutlak di orangtua dalam melatih kemandirian anak adalah :
1⃣Konsistensi
2⃣Motivasi
3⃣Teladan
Silakan tengok diri kita sendiri, apakah saat ini kita
termasuk orangtua yang mandiri?
☘Dukungan-dukungan untuk melatih
kemandirian anak
1⃣Rumah
harus didesain untuk anak-anak
2⃣Membuat
aturan bersama anak-anak
3⃣Konsisten
dalam melakukan aturan
4⃣Kenalkan
resiko pada anak
5⃣Berikan
tanggung jawab sesuai usia anak
Ingat, kita tidak akan selamanya bersama anak-anak.Maka
melatih kemandirian itu adalah sebuah pilihan hidup bagi keluarga kita
Salam,
/Tim Fasilitator Bunda Sayang/
Sumber bacaan:
Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, antologi, gaza
media, 2014
Septi Peni, Mendidik anak mandiri, pengalaman pribadi,
wawancara
Aar Sumardiono, Ketrampilan dasar dalam mendidikan anak
sukses dan bahagia, rumah inspirasi
➖➖➖➖➖➖➖
PERTANYAAN
1⃣
Anak saya kembar umur 3 th 2 bulan. Skrg lg saya latih utk tidur sendiri terpisah
dr saya. Sebelumnya hanya terpisah tempat tidurnya saja tp masih dalam 1 kamar.
Skrg saya latih utk tidur di kamar mereka. Sblmnya saya menidurkan mereka dulu
dgn membaca dongeng, setelah mereka tidur baru saya pindah ke kamar saya. Gak
apa2 bu anak umur segitu saya latih tidur sendiri? Kadang di hati saya masih
suka bertanya apakah ini terlalu cepat? Takutnya mereka merasa kehilangan atau
diasingkan (atau sebenernya saya yg kehilangan ya bu😂)
tp di sisi lain saya ingin melatih kemandirian mereka. Setiap hari saya
komunikasikan bahwa mereka sudah besar jdi tidurnya di kamar mereka. Pagi2
ketika mereka bangun saya apresiasi dgn bilang "anak bunda sudah bangun.
Tdi malam tidur sendiri di kamar karin kiran ya? Hebat anak bunda"
betulkah bu cara yg saya lakukan?
Sukma - IIP Pekanbaru
JAWABAN
1⃣
Mbak Sukma betul perkiraan mbak, ketika ada pertanyaan "takutnya mereka
merasa kehilangan" itu sebenarnya lebih ke kitalah yang merasa kehilangan.
Maka melatih untuk tidur sendiri di usia 3-5 th, kalau berhasil bagus banget.
Tetapi kalau belum maka masih ada waktu di usia sekolahnya nanti. Yang tidak
boleh adalah sampai besarpun tetap satu kamar dengan kita. karena sejatinya anak sedang belajar
mengelola rumah tangganya kelas dengan mengelola kamarnya saat ini. ✅
----------
PERTANYAAN
2⃣
Ibu, bagaimana menyelesaikan tahapan kemandirian yang belum selesai di usia
sebelumnya?
Apakah ada batas waktu menyelesaikan ketertinggalannya?
Nur'aini - IIP Bandung
JAWABAN
2⃣
Teh Nuraini, apabila ada yang tertinggal sebaiknya dituntaskan sebelum aqil
baligh, setelah aqil baligh tinggal menyempurnakan saja, bukan lagi dari nol✅
----------
PERTANYAAN
3⃣
Assalaamu'alaykum bu septi..
Sy defi dari solo.
1. Alhamdulillaah anak sulung saya (2th 7bln) termasuk anak
yg saya rasa mandiri bahkan terasa dr sejak bayi.
Makin kesini, sy berusaha memberi tugas2 harian sprti
memasukkan baju ke mesin cuci, mengambil beras utk dicuci, merapikan mainan,
mengembalikan piring dan gelas stlh makan.
Seperti ini apakah berlebihan utk skala umur segitu bu?
Soalnya misal bumer dtg liat cucunya pas sy suruh2 gt, sy sllu dblg "ra
mesakne tho ndhuk..."
2. Utk hal lain memotong sayur dg gunting, lalu dimasukkan
ke plastik utk stok kulkas, sy upah 1000/2000 (ini apakah boleh bu, anak
diupah?, apa akan menjadikannya malas bekerja klo tdk diupah? Bagaimana cara yg
benar dlm pemberian upah agr tdk terjadi hal sprti itu? Apa malah tdk perlu
upah ibu?)
Matursuwun bu, atas waktunya utk sharing..
💐💐💐💐💐
JAWABAN
3⃣
Mbak Defi, memberikan tugas ke anak-anak usia 1-3 th itu harus seperti bermain,
tidak boleh menjadi rutinitas dan kewajiban anak-anak sehari-hari. Maka kalimat
yang kita pakaipun bukan " ibu minta tolong nyuci beras ya nak"
melainkan "Ibu mau mencuci beras, apakah kakak/adik mau ikut?
Sedangkan untuk pemberian upah sebaiknya dihindari, karena
hal tersebut akan mendidik anak berperilaku buruk, mereka akan terbiasa
melakukan sesuatu karena ada external motivation, padahal di usia sekolah
anak-anak harus muncul yang namanya internal motivation. Sehingga kita akan
terkaget-kaget saat memasuki usia sekolah nanti, apabila dari usia 5 tahun ke
bawah, motivasinya karena upah. ✅
----------
PERTANYAAN
4⃣
Assalaamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh Bu Septi..
Mohon penjelasannya y ibu 🙏🏻
Untuk proses kemandirian anak ini, wajar nggak sih bu kalau
anak mengalami fase kemunduran? Padahal sebelumnya bisa dibilang, anak sudah
cukup mandiri. Anak saya yang berusia 4 tahun, sekarang sering meminta tolong
untuk hal-hal kecil dan dia sedang dalam kondisi santai, misalnya minta untuk
dibalikkan baju (bagian dalam baju posisinya diluar).
Lalu bagaimana kiat supaya fase ini terlewati bu?
Satu lagi y bu ☺
kalau kita berikan tanggung jawab tidak menyesuaikan dengan
usia anak, tetapi berdasarkan hasil pengamatan kita bahwa anak mampu diberikan
tanggung jawab lebih, kira-kira ada efek samping yang negatif nya nggak bu?
Terima kasih banyak y ibu atas jawabannya 😍😍😍
Tamia - IIP Kalbar
JAWABAN
4⃣
Mbak Tamia, anak-anak mengalami fase kemunduruan dalam kemandirian itu sangat
mungkin. Hal tersebut biasanya disebabkan beberapa faktor. kalau anak di usia
sekolah biasanya karena faktor beban tugas di sekolah. Kalau anak di bawah 5
tahun, biasanya fastor psikis, seperti punya adik lagi, perlu kasih sayang ibu/bapaknya
dll.
Maka carilah penyebab utama mengapa anak kita mundur
kemandiriannya. bahkan kalau saya, ketika anak-anak sakitpun, pasti ada faktor
psikologis yang menyebabkan daya tahan tubuhnya turun. Sehingga pengobatan awal
tidak buru-buru ke dokter melainkan menyelesaikan urusan psikisnya terlebih
dahulu. Karena secara alamiah anak yang bahagia, imunitas tubuhnya naik, sehingga jarang sakit.
Anak yang sering sakit juga akan berpengaruh terhadap
kemandiriannya, karena kita terlalu melindunginya.
Efek samping memberikan tanggung jawab anak yang tidak
sesuai dengan usianya, biasanya akan membuat anak-anak tersebut tidak mau
mengerjakan tanggung jawab tersebut tepat di usia yang seharusnya. Maka apabila
hasil pengamatan mbak tamia melihat anak tersebut mengerjakan tanggung jawabnya
karena internal motivation, silakan dilanjut, apabila bukan , mohon
dipertimbangkan kembali✅
----------
PERTANYAAN
5⃣
Assalamualaikum, ibu . Ijin bertanya. Anak saya usia 5 menjelang 6thn. Akhir2
ini menjadi segala sesuatu ingin bersama bunda seperti mandi, makan minta
disuapin, tidur harus diusapan. Padahal sdh bisa mandiri. Bagaimana saya
kembali menerapkan kemandirian?
Lalu kalau ada sesuatu yang kurang berkenan mudah sekali
menangis, jika bertengkar dg sang kakak reaksinya cpt memukul. Namun setelah
menyesal dan bermain lagi seperti biasa.
B. Untuk sang kakak yang berusia 8thn bagaimana melatih
kemandirian nya? Kadang konsisten dg tugas yg diberikan, kadang sama sekali
tidak mau bergerak kalau lihat adik tdk membantu.
Terima Kasih ibu🙏🏻
Tika - IIP Karawang
JAWABAN
5⃣
Mbak Tika, carilah penyebab utama mengapa adik bersikap seperti itu. Ada
baiknya kita tidak buru-buru menyalahkan si adik, mungkin banyak faktor yang
menjadi penyebabnya. Selesaikanlah faktor penyebabnya terleboh dahulu. Inilah
pentingnya kita belajar mendiagnosis permasalahan anak, tidak buru-buru mencari
jalan pintas.
Kemudian untuk kakak, jadikanlah ia assisten bunda untuk
menjadi buddy adik-adiknya, buddy itu adalah orang yang selalu ada di saat
sedih maupun suka. Sehingga kakak tidak akan bergantung pada adik. Ini
pentingnya berbagi peran, bukan menyamakan peran✅
----------
PERTANYAAN
6⃣
Point ke-5 dari dukungan-dukungan untuk melatih kemandirian anak adalah berikan
tanggung jawab sesuai usia anak. Contoh tanggung jawab nya seperti apa ya yg
sesuai usia anak?
Fitrah - IIP Bogor
JAWABAN
6⃣
Mbak Fitrah, seperti yang sudah saya sampaikan di materi, bahwa anak usia 1-3
th adalah saatnya mengontrol diri, maka latihlah toilet training, makan sendiri
dan berbicara baik-baik, dll ( ini tugas utama mereka) jangan dibebani tugas
yang lain, karena anak-anak harus selesai dengan ketrampilan yang berkaitan
dengan dirinya terlebih dahulu, baru belajar ketrampilan untuk melayani orang
lain.
Usia 3-5 tahun, saatnya ia muncul inisiatif untuk melakukan
aktivitas sesuai dengan keinginannya dan meniru aktivitas orang dewasa sangat
tinggi. Maka ijinkanlah anak-anak usia ini untuk mengerjakan pekerjaan orang
dewasa yang dia ingin lakukan. Karena kalau kita larang, maka start usia 3-5
tahun inilah anak-anak akan mulai kecanduan game, karena aktivitas meniru orang
dewasa makin berkurang dan aktivitas bermain dengan orangtuanya mulai tidak
seru.
Usia sekolah ( 6-18 th)
Mulailah dengan menjalankan 10 ketrampilan dasar yang harus
diikuasai anak-anak setahap demi setahap , seperti yang saya tuliskan di
materi.
Usia 18 tahun ke atas
Saatnya mereka menjadi orang dewasa, tanpa tuntunan kita
lagi✅
----------
PERTANYAAN
7⃣ 🙋🏻
ass bu septi..saya risni iip payakumbuh, mau bertanya
1. Bagaimana cara melatih kemandirian ank usia 3th7bln untk
tdk minum susu dgn botol lg.. saat anak berhenti asi usia 2 thn, diganti dg
mnum susu dg botol..sampe sekarang blm mau minum susu dg gelas.mhon
pencerahannya bu..
2. Si kakak usia 6 th..sangat suka melakukan apa yg saya
lakukan...seperti memasak..ada 1 kejadian pas usia 5th,dia mau bantu saya saat
sya goreng ikan.. Eh ternyata kenak ciprat minyak panas.. Semenjak saat itu jdi
takut klo liat saya lg goreng2. Gmna cra mengatasi traumanya buk??
Mksi buk.
JAWABAN
7⃣
Uni Risni,
1. lakukan upacara pembuangan botol, katakan pada anak kita,
bulan depan kita lakukan upacara pembuangan botol ya, agar adik bersiap-siap
secara mental. Ini saya lakukan ke enes dulu, dan berhasil. Dia buang sendiri
botolnya, kemudian dia sapih dirinya dari botol. Gelisah di hari pertama, saya
perbanyak dengan minum susu kotak waktu itu, karena selain susu botol dia
paling suka susu kotak. Tapi waktu mau tidur sangat gelisah, saya temani untuk menghadapi
rasa itu, dan 3 hari selesai.
2. Kenalkan pada resiko, dulu ketika usia 3-5 th, anak-anak
berusaha untuk masak sarapan sendiri. Maka sebelum mereka memasak saya siapkan
segala peralatannya, seperti tangga kayu kecil yang kokoh, agar mereka sampai
ke kompor, dan tidak jatuh. Salep dan terigu dingin saya siapkan di dekat
kompor dan di kulkas, untuk jaga-jaga, apabila kena minyak maka::
a. matikan kompor
b. oleskan salep/ambil terigu dingin yang ada di kulkas,
masukkan tanganmu kesana.
Apabila ada telur pecah:
a. ambil lap
b. bersihkan telur
c. kemudian buang ke tempat sampah
d. ambil pel + pewangi
e. pel sampai bersih
Apabila ada gelas /piring pecah
a. Ambil sandal, pakai
b.Ambil sapu dan pengki
c. Sapu serpihan kaca yang besar-besar
d. Ambil lap basah
e. Bersihkan serpihan kecil-kecil
f. Buang selap-lapnya ke tempat sampah
Pengenalan resiko ini membuat anak-anak makin PD menjalankan
aktivitasnya dan kita tidak panik apabila ada kejadian/kecelakaan✅
----------
PERTANYAAN
8⃣ 1.
Bu septi saya teringat akan pemaparan ibu mengenai jika kita berhasil di anak
pertama (role model) maka anak kedua dan selanjutnya akan lebih mudah karena
bisa meniru kakanya. Nah yang terjadi saat ini dengan anak-anak saya adalah Aa
(6th) mulai bisa diajak Mandiri mengerjakan tugas ringan sendiri seperti
menyimpan kembali mainannya tapi adiknya (4th) malah jadi berkesan mengandalkan
kakanya, pertanyaannya bagaimana agar Kakak dan adik ini bisa menerapkan konsep
Mandiri seutuhnya sesuai usianya sehingga sikap saling mengandalkan ini tidak
muncul pada adik?
2. Pemilihan Diksi yang bisa memunculkan motivasi untuk
mandiri seperti apa yang tepat untuk diterapkan
kepada anak? Apakah "ayo a rapikan lagi bukunya supaya enak rapi
kamarnya" atau kah 'aa kemarin rajin merapikan buku, hari ini juga yaa'
Mengingat kedua anak saya tingkat motivasi nya lumayan berbeda aa lebih mudah
tersentuh sedangkan adiknya agak cuek.
Fiena_Bandung
JAWABAN
8⃣
Teh Fiena,
1. Ini pentingnya memberikan peran ke adik dan kaka secara
bergantian. kalau umurnya berbeda jauh, berikan peran sesuai kategori umurnya,
kalau umur berdekatan maka berikanlah peran yang berbeda setiap pekan. Misal
pekan ini kakak menjadi direktur mainan, memastikan semua yang bermain
mengembalikan pada tempatnya. Si adik menjadi direktur sampah, memastikan semua
sampah berada pada tempatnya. Kemudian di putar peran tersebut.
2. Kalimat yang efektif adalah bukan menyuruh, melainkan
mengajak melakukan bersama. Seperti yang saya lakukan dulu ke anak-anak, ketika
mainan berantakan
"Wow mainannya kemana-mana, seperti gula yang
bertebaran"
"Oke Ibu akan jadi semut besar, kalian jadi semut
kecil" kita akan berlomba untuk mengambil gula-gula yang berserakan"
"Siapa yang lebih dulu selesai, akan jadi juara malam
ini"
Kamar berantakan
"Mas, kamarmu artistik sekali, bagaimana kalau kita
rapikan bersama, ibu bagian meja, mas bagian kasur ya, kapan kira-kira siapnya?
ibu dikabari ya. Dengan pola komunikasi yang bukan sok bossy, membuat anak-anak
lama-lama sadar dengan sendirinya. Itu yang saya lakukan dan bekerja ke
anak-anak. maka pahami anak-anak ya teh, Komunikasi seperti apa yang paling
produktif✅
----------
PERTANYAAN
9⃣
Ibu Septi yg baik, contoh kemandirian apa sajakah yg sudah mulai dikenalkan utk
bayi 0-12 bulan?
Dulu saya sempet denger, ibu mulai men-toilet training anak2
ibu sejak usia < 12 bulan, bisa diceritakan prosesnya/langkah2nya gmn bu?
Ketika ibu sedang mengandung Ara, kemandirian apa saja yg
ibu kenalkan pd mba Enes dan apa saja yg dipersiapkan utk menyambut kelahiran
adik?
Ria - IIP Bandung
JAWABAN
9⃣ 🍀Teh
Ria, bayi 0-12 bulan baru taraf sensomotorik, masih bergantung semuanya ke
orang lain. Sehingga jangan buru2 diminta mandiri, kecuali memang anak kita yg
sudah minta.
🍀Mengebai toilet
training, kampanye saya di materi
kemadirian anak ini sebenarnya secara
implisit adalah "HENTIKAN PEMAKAIAN POSPAK" ( popok sekali pakai) ke
anak usia 1-3 th.
saya adalah ibu yang anti pospak sejak punya anak. Sehingga
sejak anak-anak usia 6 bulan, sudah mulai saya latih toilet training dengan
cara ditatur ( istilah jawa), secara periodik, membawa anak ke kamar mandi, dan
bilang "ssst...ssst" sampai
dia pipis sendiri. Bahkan saat 1/3 malam, saya bangunkan untuk di tatur
lagi....
Sehingga anak-anak tidak pernah mengompol, saat pup pun
disesuaikan dengan bioritme tubuhnya. kalau mereka sudah bisa merangkak, saya
letakkan bebek-bebekan toilet anak, di depan kamar mandi, dan saya mulai
memperagakan. Kalau mau pup, pegang perut, maka merangkak ke depan kamar mandi,
dan duduk di atas bebek ya. terus menerus seperti itu, sehingga saat 1-3 tahun
sudah merdeka untuk urusan yang satu ini.
Sedih kalau lihat ada anak, dibiarkan berdiri, mengejan
sampai merah, kemudian ibunya tenang-tenang saja.
Saat saya tanya " kenapa anaknya dik?"
"Nggak papa bu, udah biasa, itu sedang pup"
huuffft....kebayang betapa orangtuanya malas untuk melatih anak-anak.
Setelah selesai, saya datangkan elan, untuk cerita tentang
bagaiman dia melatih kucing usia 1 bulan, pup dan pee di tempatnya. Anak kucing
saja bisa dilatih, lha kok kita menurunkan kemuliaan anak manusia.
🍀Ketika mengandung ara,
saya hanya full bermain dg enes, bermain adik-adikan, ibu-ibuan, shg saat
adiknya lahir, kita berdua seperti punya mainan adik-adikan.
Enes sdh lihai mengganti popok unt bobekanya, memandikan
bonekanya.
Shg ketika ara lahir, dia berpikir ibunya sdg main boneka
seperti dirinya.
Untuk menyambut sang adik, jauh2 hari kita ajak enes
mempersiapkan segala keperluan adik.
Kemudian saat ara lahir, saya hanya menyusui ara, kemudian
ara saya minta bapaknya yg pegang, setelah itu saya harus full dg enes.
Saat banyak orang menengok ara, saya minta enes yg membuka
kado, sambil saya kampanye kl nengok anak ke dua, berikan kado ke kakaknya
bukan ke adiknya✅
----------
PERTANYAAN
🔟 Assalamu'alaikum bu
Septi, ada yang ingin saya tanyakan...
1. Mulai tahun ini, saya sudah menstimulasikan anak sy laki2
(12 th) utk membuat jadwal harian, yg isinya semua aktivitas yg dia lakukan
sehari2. Saya amati memang sudah mulai ditepati, tetapi ada beberapa kegiatan
(seperti membaca) yang memang di masukkan ke dalam jadwal sesuai anjuran saya (aslinya rada
malas membaca, bu). Kalo diingatkan, selalu jawabannya "kan, mama yang
nyuruh... 😊" Gimana ya, bu supaya anak senang
membaca. Padahal saya dan suami senang baca. Dan di rumah juga sengaja saya
sediakan banyak sekali bahan bacaan...
2. Apakah memberi uang saku mingguan atau bulanan, termasuk
melatih kemandirian dalam keuangan? Gimana teknik pelatihan yang terbaik?
Terimakasih
Sri Prihatiningsih - IIP Cirebon
JAWABAN
🔟 Mbak Sri
Prihatiningsih
🍀 Semua anak yang
berbicara, pasti bisa membaca. Permasalahannya adalah saat awal dulu stimulus
membaca anak-anak itu apakah di dril?dipaksa atau bagaimana? Karena membuat
anak BISA membaca itu mudah, membuatnya SUKA membaca itu baru tantangan.
kalau stimulus awalnya sudah menarik, maka tahap berikutnya
lihat gaya belajarnya
Mengenail pertanyaan mbak sri ini nanti ada kuncinya semua
di bunda sayang, sampai ke kecerdasan finansial anak, jadi mohon bersabar
yaaa....
Sampai jumpa di tahap-tahap berikutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar