Jumat, 03 November 2017

Pengalaman Belajar KREATIVITAS di IIP

Belajar kembali dengan gaya baru, itu yang saya tangkap saat memulai belajar materi KREATIVITAS. Model pembelajaran kali ini sangat relevan dengan tema yang akan dibahas. Saya suka....saya suka....💗💓


Jika Anda telah ingin merancang masa depan anak anda, Anda tahu bahwa kreativitas akan sangat penting untuk kesuksesan mereka.
Anda ingin membesarkan anak-anak kreatif?

Bagaimana cara Anda menumbuhkan kreativitas?
Kreativitas disini didefinisikan sebagai menciptakan sesuatu yang orisinil dan bermanfaat.

Bill Gates menyetujui surat tahunannya yang mengatakan, "Inovasi telah dan akan terus menjadi kunci untuk memperbaiki dunia."


Jika Anda telah ingin merancang masa depan anak anda, Anda tahu bahwa kreativitas akan sangat penting untuk kesuksesan mereka.


Ahli kreativitas, Sir Ken Robinson menegaskan bahwa sekolah membunuh kreativitas. Hanya beberapa tahun di sistem pendidikan yang sekarang, anak-anak kita di tahun-tahun berikutnya akan mengatakan selamat tinggal pada kemampuan kreatif bawaan mereka.



Empat Cara Menumbuhkan Kreativitas 


 1. Down Time

Stres membunuh kreativitas. Itu sebabnya saya tidak mendukung penjadwalan atau pekerjaan rumah yang berlebihan - keduanya menciptakan stres dan kelelahan mental. Agar anak menjadi kreatif, kita harus memberi otak mereka waktu santai. Waktunya tidur siang, membaca, jalan-jalan - hal-hal semacam itu. (Untuk membaca lebih lanjut tentang bab 2 di buku Jonah Lehrer, Imagine.) Dewasa, inilah mengapa ide terbaik kita sampai pada kita dalam hujan yang lama ketika otak kita rileks. 


2. Kegagalan

Penelitian menunjukkan bahwa ketika kita gagal, kita belajar lebih banyak daripada kapan kita berhasil. Bila anak-anak kita gagal, kita bisa menggunakan pengalaman itu untuk membantu mereka belajar darinya. Begitulah cara Pixar memulai setiap hari - dengan kegagalan mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk belajar dari kesalahan masing-masing dan mengarah pada gagasan yang lebih kreatif.
 
3. Bermain Peran

Bermain, terutama bermain peran adalah salah satu cara yang paling menguntungkan orang tua, karena bisa menumbuhkan kreativitas. Berikan waktu, alat peraga, dan gagasan untuk bermain peran. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa "anak-anak prasekolah yang menghabiskan lebih banyak waktu bermain peran memiliki tingkat kreativitas yang tinggi." 


4. Peluang untuk Merancang dan Membangun

Bermain di alam terbuka memungkinkan anak merancang dan membangun apa pun yang bisa mereka bayangkan. Saya ingin anak-anak saya menemukan permainannya sendiri. Karena itu akan mengarahkan mereka pada pemikiran kreatif dan berbeda. Selain mengasah kreativitas, dengan berani untuk merancang dan membangun juga memupuk kepercayaan diri mereka.

Omong-omong, seperti yang bisa Anda lihat dari empat cara di atas, Anda tidak bisa mengajarkan "kreativitas" sebagai kelas spesial seperti musik atau APE. Anda juga tidak menjadi kreatif dengan melakukan apa yang disebut "kelas kreativitas".



Suasana Diskusi

Pembelajaran di kelas ini sangat menarik, karena disajikan dengan cara yang berbeda. Peserta digiring untuk menampilkan sisi kreativitasnya masing-masing secara inside out tanpa dicekoki dengan teori-teori tentang kreativitas. Menurut saya cara ini sangat efektif karena dengan sendirinya saya sebagai peserta mampu menyadari kesalahan mendampingi anak dalam menumbuhkan kreativitas.

Kreativitas Menurut Saya 

Tempe adalah makanan yang paling mudah dijumpai di Indonesia, akan tetapi makanan ini menjadi simbol status sosial yang rendah. Bahkan ada ungkapan "mental tempe" yang digunakan untuk merendahkan dengan arti bahwa hal yang dibicarakan bermutu rendah karena murah seperti tempe.....

Kreatif menurut saya adalah mampu menciptakan "menu selera" dunia dengan bahan tempe tanpa merubah cita rasa aslinya. Saatnya tempe pun menjadi Steak Tempe.






























Sumber :
1. Materi Kreativitas, Kelas Bunda Sayang, Institut Ibu Profesional
2. Melissa Taylor, http://www.parenting.com/blogs/mom-congress/melissa-taylor/do-schools-kill-creativity-what-do-we-do-about-it 
3. Dyah Qyushartanti, http://dhiahqyushartanti.blogspot.co.id/2011/10/mengembangkan-kreativitas-melalui.html
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Tempe

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar