Minggu, 12 November 2017

Beda Anak, Beda Kreativitas

Saat menjenguk anak-anak adalah moment untuk mengevaluasi pencapaian hasil belajar mereka dan juga untuk mengukur sejauh mana tingkat kedewasaan mereka masing-masing.  Salah satu parameter yang saya pakai untuk mengukur kedewasaan mereka adalah dengan melihat kebijakan mereka dalam memanfaatkan uang saku.

Hari ini Abdul dan Auda mendapat uang yang sama untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, masing-masing mendapat 400.000. Uang itu bebas mereka belanjakan untuk belanja sesuai kebutuhan mereka. Menurut pengamatan saya Auda lebih banyak belanja toiletris dan body care daripada makanan ringan. Mungkin karena perempuan jadi pilihan belanjanya jatuh ke hal-hal tersebut. Sedangkan Abdul lebih memilih belanja makanan ringan.

Selepas berbelanja, saya pun sedikit mewawancarai mereka. Auda bercerita untuk makanan ringan dia lebih suka menyantap keripik singkong yang saya bawa. Abdul memilih banyak belanja makanan ringan karena itu yang dia butuhkan. Untuk mencuci baju dia lebih memilih laundry sedangkan Auda berhemat dengan mencuci sendiri.

Demi melihat kedua kakaknya berbelanja Ridho pun tidak mau ketinggalan, dan belanjaan yang diburunya adalah makanan ringan, meski dia tidak mendapat jatah uang untuk berbelanja. Lha....siapa dong yang membayar?
Akhirnya kedua kakaknya pun berinisiatif untuk urunan membayar belanjaannya Ridho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar