Minggu, 04 Oktober 2020

Menilik Lebih Lanjut Gamifikasi Bunda Produktif

Aku sebenarnya berencana untuk tidak menulis jurnal ini karena jiwa harmoniku terusik sekali dengan adanya pemilu di Hexagon City.

Awalnya aku antusias sekali ikuti event pemilu di Hexagon City ini. Karena pemilu itu bagiku memang sebuah sarana untuk pendewasaan diri.  


Gambar form tempat memilih


Semakin kesini aku semakin melihat bahwa pemilu di Hexagon Siti itu bukan hanya untuk pendewasaan diri. Gamifikasi ini benar-benar mampu untuk mengaduk-aduk emosi para pemainnya. Hexagon City adalah sebuah gamifikasi yang sedang aku ikuti di kelas benda produktif. Salut sama Bu Septi yang sudah menciptakan gamifikasi ini.

Keren.... gamifikasi ini benar-benar mampu menyatukan antara bermain dan belajar. Sampai pemainnya nggak sadar, emosinya ikut larut dan seperti tampak nyata.


Terus apa hubungannya pemilu dengan produktivitas?


Yah... inilah yang harus dicari benang merahnya. Gamifikasi ini adalah gamifikasi kelas Bunda Produktif IIP. Merujuk arti kata produktif dalam KBBI artinya adalah:


1. kemampuan untuk menghasilkan, atau 


2. kemampuan untuk membeli hasil manfaat yang menguntungkan,


3. selain itu produktif juga berarti kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dipakai secara terus-menerus dan membentuk unsur yang baru 


Jadi jelas memang tujuan gamifikasi ini adalah untuk mengajak para pemainnya agar mampu menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat. Nah pemilu ini adalah salah satu analog yang keren yang  cocok dipakai di aplikasi ini.


Melihat para kandidatnya yang semuanya punya potensi dan memiliki visi misi yang luar biasa tampaknya game ini mampu mematik sisi lain agar member mau berbagi dan melayani. Hal itu sangat keren, apalagi ketika para kandidat itu mengumpulkan para timses dan membuat mereka ini mau mengambil peran di dalamnya.


Itu tadi sisi positif dari gamifikasi ini tetapi dalam sebuah gamifikasi tetap ada yang namanya sisi positif dan sisi negatif.


Sejauh ini aku belum melihat sisi negatifnya kecuali gamifikasi ini mampu membuat jiwa kompetisi member itu semakin muncul. Nggak salah sih berkompetisi itu karena itu fitrah manusia juga. 


Menurutku pemilu di Hexagon City ini tidak perlu ada timses tapi para kandidat itu akan dipilih melalui debat terbuka yang diselenggarakan oleh tim formula. Itu akan lebih baik karena keberadaan tim saat ini sering sekali justru memicu kericuhan. Di satu sisi memang adanya timses ini mampu mematik jiwa berbagi dan melayani. Tapi di sisi lain orientasi merekai hanya untuk memenangkan kandidat yang diusung. Ini yang perlu diwaspadai karena apa karena mereka lupa bahwa gamifikasi ini ada yang mengatur. Mereka juga tidak bisa membedakan antara realita dan gamifikasi. realitanya di Ibu profesional memang ada yang mengatur ada tim sekretaris regional ada jenjang jenjang perkuliahan yang lain.  


Tapi timses ini menganggap ketika kandidatnya itu menang maka itu akan membawa perubahan di seluruh regional. Padahal ini kan hanya gamifikasi. Berlkunya hanya di kelas Bunda Produktif. Kenyataannya ada yang mengatur regional dan seluruh jenjang perkuliahannya, termasuk aktivitas di dalamnya. Dan yang mengatur itu bukan Walikota Hexagon City.


Dibalik negatif dan positifnya aku tetap salut sama yang membuat gamifikasi ini. Keren .... memang sudah selayaknya belajar itu ya bermain, bermain itu ya belajar. 


Ayo ikut main!

Gunakan hak suaramu dengan bahagia ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar