Selasa, 07 Juli 2020

Belajar dari Sang Monarch

Kupu- kupu Monarch asli (sumber: Adobe Spark)

Kupu-kupu Monarch ala BuPer

Selebrasi

Kok sedih ya, biasanya orang mendapat surat cinta itu pasti bahagia. Tapi tidak dengan BuPer, malahan baper, sedih karena sudah memasuki jurnal ke 7, yang artinya tinggal sepekan lagi periode mentoring ini. Baper karena justru pekan terakhir besuk adalah pekan tersibuk BuPer karena harus fokus ke Foundation 9.

Namun semangat sang Monarch akan senantiasa mengiring langkah BuPer. Kupu-kupu Monarch adalah hewan yang ditakdirkan memiliki kekuatan super untuk terbang. Bukannya semua kupu-kupu bisa terbang?

Yap, tapi terbangnya si kupu-kupu Monarch ini berbeda. Mereka bisa terbang sangat tinggi dan super jauh. Bisa terbang sangat tinggi dan melalui perjalanannya sejauh 4.800 km. Bayangkan seperti apa?

Untuk apa mereka terbang sejauh itu?

Jawabannya adalah migrasi untuk menghadapi musim dingin.  Setiap musim semi tiba, kawanan kupu-kupu yang memiliki sayap sangat lebar ini terbang barat menuju California dan Mexico dan tinggal di sana untuk beberapa waktu. Sedangkan pada musim panas atau awal musim gugur, kupu-kupu Monarch berekspedisi sejauh 4828 kilometer melalui AS dan Kanada. Sepertinya mereka ditakdirkan memang untuk terbang dan melakukan perjalanan jauh.  Tak peduli dalam kondisi cuaca apapun.

Lalu apa hubungnnya dengan menepati janji?
Kupu-kupu Monarch setiap tahunnya memiliki empat generasi. Tiga generasi pertama hidup sekitar enam minggu. Kupu-kupu Monarch generasi keempat yang lahir diakhir musim panas atau awal musim gugur yang dapat hidup mencapai enam sampai delapan bulan. Kupu-kupu generasi keempat inilah yang menepati janji melakukan perlajalanan panjang melalui rute yang sama seperti yang dilakukan nenek moyang mereka, (generasi keempat tahun lalu). Di awal musim mereka kembali ke tempat yang sama, bahkan ke pohon yang sama. Bagaimana mereka bisa melalui rute dan kembali ke tempat yang sama seperti yang dilkukan generasi sebelumnya (yang tidak mereka kenal sama sekali), hal itulah yang masih menjadi misteri bagi para peneliti. Yang jelas kupu-kupu Monarch menepati janji untuk kembali lagi. Kemudian beberapa kupu-kupu ada yang mati kelelahan, dan ada yang tetap bertahan jidup sampai bertelur dan meretaskan telur-telur generasi pertama. Dan siklus kupu-kupu Monarch di mulai kembali.

Yah... jelas siklus hidup sang Monarch ini akan menjadi filosofi bagi BuPer dalam meraih predikat cekatan, namun dengan versi ala BuPer tentunya. BuPer mengambil sang Monarch sebagai sebuah ikon selain karena kisah hidupnya yang menginspirasi juga tersebab oleh warnanya yang menarik hati.

Dominasi kuning keemasan dengan garis hitam tegas, sebuah kombinasi warna yang sangat pas untuk menggambarkan ketangguhan selama menjalani program mentoring di kelas ini. Kuning keemasan sangat pas untuk memvisualkan pribadi BuPer yang menurut mentor dan sebagian mentee adalah orang yang optimistis, ceria, menyenangkan dan bahagia. Hitam mewakili kekuatan, kemewahan, kecanggihan dan eksklusif di satu sisi; dan kematian, iblis, dan misteri di sisi yang lain. Dari formalitas ke keinginan untuk dimengerti, hitam adalah tegas, klasik, tidak untuk dipermainkan. Sebagaimana halnya keinginan BuPer untuk cekatan di bidang komunikasi. Namun ada seidkit warna merah yang BuPer tambahkan, tak lain untuk memvisualkan suatu energi yang menggairahkan, penuh kegembiraan untuk berbagi dan melayani.

Warna-warni memang menarik hati, namun BuPer lebih memilih dengan warna ala sang Monarch agar senantiasa termotivasi untuk istiqomah. Bagaimana dengan warna pilihanmu? Apapun pilihan warnamu, semoga bahagia menuju siklus selanjutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar