Minggu, 07 Juni 2020

Action Plan Secara SMART

Sudah banyak artikel yang memuat tentang kaidah SMART dalam menetapkan suatu tujuan. Kaidah ini memang efektif untuk menyusun tujuan suatu program agar dapat memperoleh hasil yang optimal.



Termasuk proses merdeka belajar yang sedang kujalani di Bunda Cekatan. Menentukan tujuan belajar di kelas ini membuat flasback ke belakang, mengingat kembali kenapa aku harus ambil kelas Bunda Cekatan ini. Menguji kembali komitmen dan konsistensi selama menjalani kelas ini.

Ribet ya... harus menyusun secara SMART?

Gak juga sih, justru itu akan memudahkan dalam menjalankan action plan untuk menyelesaikan kelas ini nanti. Buat man teman yang penasaran dengan apa itu SMART simak jurnlku berikut ini yaa....

Aku akan mengawali tugas ini dengan mengutip kata-kata seorang peneliti Edwin Locke yang membuktikan teori penetapan tujuan tersebut dan membaginya ke dalam lima prinsip, diantaranya:

  1. Clarity (Kejelasan): Tujuan harus jelas dan mudah dipahami, lebih efektif dalam pencapaiannya.
  2. Challenge (Tantangan): Target yang disusun memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan bukan pekerjaan yang sudah dikerjakan sehari-hari, sehingga aku benar-benar harus mendorong diri sendiri untuk mencapainya.
  3. Commitment (Komitmen): Tanpa komitmen yang tinggi, sulit untuk mencapai tujuan apapun, terutama untuk tujuan yang agak menantang. Dan komitmen ini adalah garis keras yang haru aku jalani, susah lho yaaa....
  4. Feedback (Umpan Balik): Alhamsulillah aku punya mentor yang baik hati dan mau menolong. Adalah hal penting untuk mendapatkan feedback tentang seberapa baik aku maju  menuju tujuan yang kubuat. Feedback ini dapat digunakan sebagai motivator, atau mungkin menandakan bahwa langkahku mudah dicapai dan juga untuk mengukur dan mengevaluasi sejauh mana penyesuaianku.
  5. Task Complexity (Kompleksitas Tugas): Aku menyakini semakin kompleks suatu tujuan, semakin banyak waktu yang kuutuhkan untuk mencapainya. Sasaran yang baik tidak harus rumit, tetapi memahami seberapa rumit sasaran adalah bagian penting dari perencanaan yang akan kubuat. Oleh karena itu harus ada langkah yang nyata.

Makanya aku membuat action plan di kelas ini agar benar-benar menjadi seorang yang cekatan di bidang komunikasi. Alhamdulillah.... lebih rigit dan lebih menyasar dari capaianku di kelas sebelumnya. Lebih jelas lihat aja di videoku ini ya.... Action Plan BuPer As Educative Content Creator.

Rigit kan....
Iya dong, ini lho aku dongengin tentang SMARTnya action planku di kelas ini;

Specific – Spesifik

Tujuanku tidaklah ambigu atau samar-samar. Menjadi Educative Content Creator, cukup ringkas dan jelas (spesifik). Ada banyak content creator tapi aku milih ranah edukasi, walau pengennya konten produksiku nanti harus ada bonusnya agar menjadi konten hiburan juga....ha...ha...


Measureable – Terukur

Ada langkah yang kubuat untuk melacak kemajuan tujuan. Ini adalah bagian penting untuk membuatku termotivasi. Di setiap langkah akan kutetapkan tonggak yang bisa kurayakan saat tujuan tercapai dan mengevaluasi ulang saat aku belum menggapainya. Aku juga membuat prioritas dalam menjalani langkah-langkah ini, walau semua langkanya saling terkait namun juga saling melengkapi. Namun penting bagiku untuk memilih mana yang harus diprioritaskan agar bisa kurevsi jika capaiannya tidak berkenan di hati.

Aku juga sudah menetapkan targetnya untuk mendapatkan 1.000 follower baru di akun media sosialku. Ini sangat terukur dan akuntable....jiaaahhhh.....ha...ha...

Achievable – Dapat diraih

Percuma dong kalau tujuan itu tak dapat diraih karena kesalahan dalam menyusun action plan. Jangan-jangan malah jadi golongan NATO nanti (Not Action Talk Only). Makanya langkah yang sudah kususn itu sudah aku sesuaikan dengan kemampuan diri, menggabungkan sisi kekuatanku sebagai modal utamnya.

Memang, tujuan yang tidak sesuai kemampuanku hanya akan membuatku maju untuk sementara waktu, tetapi hampir dapat dipastikan akan berakhir dan menyerah pada suatu ketika, cepat ataupun lambat.  Oleh sebab itu, tujuan ini kutetapkan sebagai sebuah tantangan agar dapat tercapai.

Relevant – Relevan

Njuk relevankan tujuanku untuk menjadi seorang educative content creator dengan bidang komunikasi?

Yup...absolutly... content creator ini masuk bidang komunikasi visual yang memang ingin aku perdalam. Tujuanku tersebut InsyaAllah akan memberikan manfaat positif bagi hidupku, menjawab tantanganku di bidang komunikasi dan sejajar dengan tujuan lain yang dalam perjalanan hidupku sehingga tidak tumpang tindih. Bahasa gampangnya sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.

Time Bounded – Terukur dengan Waktu

Tujuan yang baik harus memiliki target waktu yang melekat pada pada tujuan tersebut. Makanya aku sudah memberi batasan waktunya, simak di gambar di bawah ini ya...




Nah gaes.... itu dongeng tentang perjalananku di kelas BunCek yang sungguh aduhai...
Ternyata seorang ibu pembelajar pun butuh menyusun action plan yang tersistematis agar dapat membuat tujuan yang sesuai bisa dicapai dan akan jauh lebih bermanfaat daripada membuat sasaran pada umumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar