Rabu, 24 April 2019

Menemukan Kemampuan Anak, Agar Melesat Bagai Bintang di Angkasa


Sudah melihat video diatas bukan? Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh sempurna, baik rohani maupun jasmani. Adakalanya orang tua menutupi kekurangan fisik anak demi untuk melindunginya. Padahal sejatinya kekurangan fisik belum tentu menunjukkan kelemahan sang anak. Seperti pada video Nussa Rara, diatas.

Tidak hanya sebatas kekurangan fisik, seringkali orang tua langsung memberi cap ini kepada anak tanpa mau mengobservasinya lebih lanjut. Di balik setiap kekurangan anak pasti ada sebuah rahasia besar. Adalah tugas orang tua untuk memperkaya anak dengan wawasan, kegiatan dan gagasan untuk menguak rahasia besar tersebut. Sejatinya kekuarangan yang terlihat pada diri anak, itu ibarat tanaman yang belum berbuah. Oleh karena itu sebagai petani yang baik, orang tua harus menyediakan lahan dan saprotan agar benih-benih (baca anak) yang akan ditumbuhkan bisa optimal perkembangannya.

Angela Lee Duckworth, dalam bukunya Grit : The Power of Passion and Perseverance menyebutkan bahwa untuk meraih kesuksesan, ada dua hal mendasar yang mempengaruhi; minat dan ketekunan. Selama ini mungkin orang tua hanya fokus pada bakat dan kecerdasan anak saja, namun abai pada hal ini. Dalam buku tersebut, Duckworth menuliskan bahwa bakat x usaha = kemampuan, dan kemampuan x usaha  = pencapaian. Itu artinya memiliki grit.

Grit bukan sesuatu yang mutlak, grit dapat diciptakan dan dikembangkan sendiri dengan menerapkan empat aset sukses (interest, practice, purpose, hope). Orang tua perlu mendukung anak dan melakukan discovering ability agar dapat menghantarkan anak meraih predikat bintangnya. Karena setiap anak itu pribadi yang unik. 

Setiap anak memiliki kemampuan untuk mengolah pengalaman dan keahliannya untuk meraih kesuksesannya sendiri. Orang tua perlu mengenali keunikan ini agar tetap bisa menghargai dan mengakui dan menerima apapun kondisi anak, meski terlihat lemah di mata mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar