Minggu, 21 Januari 2018

Memperkenalkan Definisi Baligh kepada Anak

Mengenalkan konsep baligh kepada anak-anak menjadi sesuatu yang sulit untuk diucapkan kepada anak-anak. Karena kalau menggunakan kata-kata yang sedikit vulgar akan membuat mereka membayangkan yang tidak-tidak. tetapi kalau menggunakan kata yang abu-abu apalagi ambigu justru akan membuat dia bias. Di keluarga kami untuk memperkenalkan konsep baligh ini melibatkan peran kami berdua sebagai orang tua. Anak perempuan yang memperkenalkan konsep baligh adalah Umi dan anak lelaki diperkenalkan konsep baligh oleh Abi.

Kami mengkondisikan anak-anak untuk mengenal konsep baligh ini saat mereka duduk di kelas empat SD. Kebetulan salah satu materi dalam pelajaran IPA membahas masalah reproduksi manusia, sehingga memudahkan kami untuk mendapatkan moment yang tepat. Caranya bagi kami cukup ngobrol santai berdua dengan anak dalam aktivitas berdua. Saat ngobrol ini kami pilih di kegiatan yang mereka sukai agar mereka dalam kondisi rileks.

Saat mereka dalam usia pre akhil baligh ini kami sudah melatih mereka untuk mengerjakan apa yang menjadi beban seseorang yang sudah baligh,seperti sholat 5 waktu tanpa bolong, puasa Ramadhan tanpa ada kesempatan untuk batal, tilawah harian, bahkan melakukan pekerjaan ala orang dewasa seperti memasak untuk anak perempuan dan ikut ke hutan untuk anak lelaki.

Kami pun melakukan PDKT kepada anak-anak agar mereka semakin dekat dengan kami. Abinya sering berkegiatan dengan Auda, anak perempuan kami, agar cinta pertama Auda terpatri pada sosok abinya. Dan saya, tentunya harus lebih dekat dengan kedua jagoan kami, Dul dan Do


Tidak ada komentar:

Posting Komentar