Jumat, 23 Desember 2016

Berawal dari Komunitas, Memberi Manfaat untuk Pacitanku

Menjelang berakhirnya kelas MIP batch #2 semakin banyak yang saya dapatkan. Memakai rumus semakin banyak mendapat harus semakin banyak memberi, semoga apa yang saya dapatkan selama ini semakin barokah dan memberi kemanfaatan bagi semuanya.

Saya lahir dan dibesarkan di kota Klaten, namun sekarang berdomisili di Pacitan, mengikuti suami yang orang Pacitan. sudah hampir sepuluh tahun saya tinggal di Pacitan, sebuah kota yang terletak di Barat Daya Provinsi Jawa Timur. Kota ini menjadi salah satu destinasi wisata yang sedang naik daun tidak hanya di wilayah Jawa Timur. Di kota lain dan bahkan di Mancanegara Kota Pacitan juga terkenal akan keindahan pantai dan goanya. Wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia ini mempunyai banyak sekali pantai yang menawan, bahkan sebagian masih alami dan belum tersentuh pembangunan.


Kota pesisir masih memiliki akses transportasinya yang sulit. Jauh dari pusat pemerintahan Jawa Timur membuat masyarakat Pacitan sedikit terlambat untuk mengakses kegiatan-kegiatan yang berkualitas. Dengan adanya akses internet memudahkan masyarakatnya untuk mendapatkan informasi. Bahkan beberapa komunitas online, termasuk IIP, sudah memiliki member di kota ini. Akan tetapi sulitnya akses transportasi menjadi kendala tersendiri untuk dapat menghadiri kegiatan-kegiatan komunitas secara offline.


Masalah ibu dan anak cukup menjadi masalah yang perlu perhatian khusus di kota ini, masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan isu-isu terkait kondisi ini. Sampai saat ini di kota Pacitan belum ada lembaga khusus yang memberi edukasi terkait isu-isu yang banyak berkaitan dengan dunia ibu dan anak.


Beberapa orang member IIP yang berada di kota ini sudah intens untuk melakukan diskusi untuk meningkatkan kompentensi mereka untuk menjadi ibu yang lebih baik. Diskusi dan kegiatan yang mereka lakukan masih bersifat internal dikarenakan kesibukan masing-masing. Sebagai member yang tertua diantara mereka sering saya dijadikan sebagai rujukan referensi terkait masalah seputar urusan rumah tangga yang mereka hadapi, sebagian besar member IIP di Pacitan memang para mahmud, sedangkan saya yang hampir memasuki dunia jelita dianggap lebih banyak mempunyai pengalaman. Dengan kemampuan saya sebagi seorang communicator yang baik, mereka merasa nyaman saat saya memandu acara diskusi. Hal ini menuntut saya untuk terus belajar dan belajar agar bisa memuaskan dahaga keilmuan yang sedang mereka alami.


Sebagai resolusi akhir tahun ini, untuk tahun depan saya bersama dengan member IIP yang sudah intens bertemu selama ini, mempunyai mimpi yang sama yakni ingin memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Pacitan dengan lebih banyak mengadakan event yang sifatnya eksternal dengan pola edukasi. Adapun tema-tema event yang akan kami adakan di Pacitan masih mengangkat isu-isu tentang ibu dan anak. Selain itu keberadaan komunitas akan lebih kami fungsikan sebagi rumah belajar bersama dan kegiatan pendampingan bagi masyarakat terkait permasalahan angka perceraian yang semakin meningkat. Semoga komunitas IIP di kota Pacitan semakin besar dan semakin banyak memberi kemanfaatan bagi masyarakatnya, khususnya kaum ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar