Menjelang berakhirnya kelas MIP batch #2 semakin banyak yang saya dapatkan. Memakai rumus semakin banyak mendapat harus semakin banyak memberi, semoga apa yang saya dapatkan selama ini semakin barokah dan memberi kemanfaatan bagi semuanya.
Saya lahir dan dibesarkan di kota Klaten, namun sekarang berdomisili di Pacitan, mengikuti suami yang orang Pacitan. sudah hampir sepuluh tahun saya tinggal di Pacitan, sebuah kota yang terletak di Barat Daya
Provinsi Jawa Timur. Kota ini menjadi salah satu destinasi wisata yang sedang
naik daun tidak hanya di wilayah Jawa Timur. Di kota lain dan bahkan di
Mancanegara Kota Pacitan juga terkenal akan keindahan pantai dan goanya.
Wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia ini mempunyai banyak
sekali pantai yang menawan, bahkan sebagian masih alami dan belum tersentuh
pembangunan.
Kota pesisir masih memiliki akses transportasinya yang
sulit. Jauh dari pusat pemerintahan Jawa Timur membuat masyarakat Pacitan
sedikit terlambat untuk mengakses kegiatan-kegiatan yang berkualitas. Dengan adanya
akses internet memudahkan masyarakatnya untuk mendapatkan informasi. Bahkan beberapa
komunitas online, termasuk IIP, sudah memiliki member di kota ini. Akan tetapi sulitnya
akses transportasi menjadi kendala tersendiri untuk dapat menghadiri kegiatan-kegiatan
komunitas secara offline.
Masalah ibu dan anak cukup menjadi masalah yang perlu
perhatian khusus di kota ini, masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan
isu-isu terkait kondisi ini. Sampai saat ini di kota Pacitan belum ada lembaga
khusus yang memberi edukasi terkait isu-isu yang banyak berkaitan dengan dunia
ibu dan anak.
Beberapa orang member IIP yang berada di kota ini
sudah intens untuk melakukan diskusi untuk meningkatkan kompentensi mereka
untuk menjadi ibu yang lebih baik. Diskusi dan kegiatan yang mereka lakukan
masih bersifat internal dikarenakan kesibukan masing-masing. Sebagai member
yang tertua diantara mereka sering saya dijadikan sebagai rujukan referensi
terkait masalah seputar urusan rumah tangga yang mereka hadapi, sebagian besar
member IIP di Pacitan memang para mahmud, sedangkan saya yang hampir memasuki
dunia jelita dianggap lebih banyak mempunyai pengalaman. Dengan kemampuan saya
sebagi seorang communicator yang baik, mereka merasa nyaman saat saya memandu
acara diskusi. Hal ini menuntut saya untuk terus belajar dan belajar agar bisa
memuaskan dahaga keilmuan yang sedang mereka alami.
Sebagai resolusi akhir tahun ini, untuk tahun depan saya bersama dengan member IIP yang sudah
intens bertemu selama ini, mempunyai mimpi yang sama yakni ingin
memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Pacitan dengan lebih banyak mengadakan
event yang sifatnya eksternal dengan pola edukasi. Adapun tema-tema event yang akan kami adakan di Pacitan
masih mengangkat isu-isu tentang ibu dan anak. Selain itu keberadaan komunitas akan lebih kami fungsikan sebagi rumah belajar bersama dan kegiatan pendampingan bagi masyarakat terkait permasalahan angka perceraian yang semakin meningkat. Semoga komunitas IIP di kota
Pacitan semakin besar dan semakin banyak memberi kemanfaatan bagi
masyarakatnya, khususnya kaum ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar