Jumat, 25 November 2016

Manajemen Waktu Seorang Ibu Profesional



"Because Life is Never Flat, enjoy it", bukan hanya iklan chitato \(‾▿‾\)

Membuka kembali materi demi materi, merenungkan ulang maksud dari NHW ke NHW, akhirnya membuat saya tersadar bahwa mengikuti kelas MIP ini bukan sekedar mengikuti proses perkuliahan biasa. Saya merasa sedang menjadi seorang coached yg sedang didampingi seorang coach profesional, yakni bunda Septi Peni Wulandani, founder IIP. Alhamdulillah proses demi proses menuntun saya untuk merevisi kembali road map keluarga saya agar tetap on the track. Berjalan menyusuri misi spesifik hidup, meskipun saya sendiri belum tahu pasti untuk menjadi apa, karena menurut saya ini adalah bagian dari rahasia Ilahi. Tugas saya hanya mendekatkan diri akan tujuan penciptaan dengan memperhatikan segala potensi diri dan lingkungan. Menyusun kembali puzzle hidup saya menjadi sebuah pemandangan yang indah, bersinergi dengan keluarga agar menjadi keluarga yang lebih baik.

Posisi sebagai seorang Ibu mendudukan saya sebagai seorang General Manajer yang multitasking. Seseorang yang bisa mengatur peran penting dalam rumah kecil kami agar terwujud keluarga yang SAMARADA.
Layaknya sebuah assesment bagi seorang Manajer handal,, maka sesssion coaching kali ini kembali mendudukan suami dan anak sebagai asesor atas kompetensi yang harus saya miliki. Saat ini sampailah saya di tahapan evaluasi diri sejauh mana saya terjebak dalam rutinitas. Rutinitas yang menjemukan akan menghambat laju langkah kita dalam menyusuri misi spesifik hidup.

Baiklah, bersama mari satu per satu kita urai rutinitas yang menjebak jalan hidup ini. Kali ini agar menjadi seorang GM handal, maka saya harus belajar tentang prioritas. Put first things fist,
Habit # 3 dari buku Stephen Covey's yang berjudul 7 Habits of Highly Effective People, mengajarkan tentang arti prioritas hidup. Bolehlah tonton videonya di sini  , supaya lebih nancap boleh juga tonton video jar of live.

Beberapa hal yang menurut saya meupakan prioritas dalam hidup untuk saat ini adalah
1.       Membersamai tumbuh kembang anak sampai menghantarkan mereka menjadi generasi akhil baligh
2.       Mengatur dan mengurus rumah agar terwujud baitii jannatii
3.       Mengurus dan membesarkan usaha sebagai ladang untuk aktualisasi diri

Beberapa kegiatan sehari-hari yang kurang penting dalam hidup saya saat ini
1.       Mencuci baju, karena terbantu oleh suami yang memang hobi mencuci
2.       Berkumpul bersama tetangga yang hanya sekedar sarana ajangsana
3.       Merawat binatang peliharaan karena tugas ini sudah terdelegasikan ke anak-anak

Dari 3 prioritas hidup saya diatas menurut saya untuk saat ini waktu saya banyak tersedot di aktivitas mengurus dan membesarkan usaha, ada sisa-sisa inner child yang harus saya damaikan yang menyebabkan hal ini. Tersebab lahir dari keluarga pengusaha membuat saya terbiasa mengabaikan beberapa urusan domestik rumah tangga. Saya harus berusaha keras agar bisa mengatur waktu agar semakin tersusun 10.000 jam terbang untuk memenuhi kompetensi saya sebagai ibu yang baik. Menengok NHW serta mengingat anak pertama sudah memasuki tahap akhil baligh, anak kedua dan ketiga sudah memasuki tahap pre akhil baligh, maka serasa saya dimanjakan waktu luang yang akhirnya menjebak saya di rutinitas pekerjaan dengan dalih menjalankan usaha.

Saat ini mau tidak mau saya harus mengatur time schedule, detik demi detik, menit demi menit, agar bisa keluar dari rutinitas yang melenakan. Menyelesaikan target dari cut of time. Mengikuti sunnah Rasul untuk membagi waktu saya sepertiga untuk ibadah, sepertiga untuk bekerja dan sepertiga lagi untuk istirahat. Walaupun bagi saya terkadang waktu beribadah harus beririsan dengan waktu bekerja dan istirahat, demikian juga waktu bekerja sering beririsan dengan waktu beribadah. Sedangkan waktu beristirahat memang fokus terpakai untuk beristirahat.

Wah....segala sesuatu ternyata kembali kepada niat, karena tidak diterima suatu amal melainkan benar niat dan caranya. Kerjakan apa yang menjadi prioritas, selesaikan, kemudian kerjakan prioritas yang selanjutnya. Tidak menunda-nunda pekerjaan karena waktu yang sangat terbatas. Sedikit refreshing boleh agar tdk terjebak dalam rutinitas yang menjenuhkan, namun hati-hati dengan hal-hal yang bersifat sia-sia, karena itu melenakan.



Ada tujuh poin rahasia manajemen waktu Nabi Muhammad menurut buku Membongkar Rahasia 7 Manajemen Waktu Nabi Muhammad, Penulis: M. Arif Hidayatulloh, Penerbit: Hayyun Media.

Dalam waktu 23 tahun beliau telah membuat perubahan besar di Jazirah Arab. Hal ini terjadi lantaran bagusnya manajemen waktu Sang Manusia Teladan itu.
 Rahasia pertama adalah shalat fardhu sebagai ajang membentuk watak dan tonggak ritme hidup. Umat muslim telah membuat pemilahan waktu dalam sehari dengan jelas. Umat Islam punya kelebihan di banding umat lain. Ketika kita janjian dengan teman sering kita melibatkan waktu-waktu shalat. Misalnya kita pergi habis Zhuhur ya…Hanya umat Islam yang memiliki trik manajemen waktu sehingga aktivitas kita dapat terprogram dengan baik.
 Rahasia kedua adalah berpola pikir investasi, anti-manajemen waktu instan. Maksud dari kalimat tersebut adalah jangan mengelola waktu dengan instan karena hal tersebut akan membuat kita malas dalam berproses. Persiapkan segala hal untuk masa depan kita. Sehingga kita dapat memetik hasilnya di kemudian hari.
 Rahasia ketiga adalah terus produktif, jangan biarkan waktu terbuang percuma. Kemudian rahasia selanjutnya adalah gunakan aji mumpung. Rahasia kelima adalah jauhi sikap menunda-nunda. Rahasia keenam adalah cepat, tapi jangan tergesa-gesa. Kemudian rahasia terakhir adalah rutin melakukan evaluasi.
  
 Terima kasih kepada IIP yang  telah membuka pemahaman saya untuk menyusun langkah menjadi seorang Ibu Profesioanal, manajer keluarga handal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar