Senin, 17 Oktober 2016

NHW #1 ADAB MENUNTUT ILMU By Handayani Retno Hapsari



Setelah belajar tentang Adab Menuntut Ilmu di Institut Ibu Profesional, bisa dibuka materinya disini maka saya wajib mentukan satu jurusan ilmu yang akan saya tekuni di “universitas kehidupan” ini.  Kenapa? Agar saya bisa fokus mengembangkan ilmu yang akan saya dapatkan kelak. Sehingga kebarokahan ilmu yang saya dapatkan benar-benar terasa tidak hanya untuk diri saya sendiri akan tetapi juga kepada mereka yang membutuhkan.

Dan setelah menimbang, mengingat akhirnya saya memutuskan untuk mengambil jurusan ilmu menjadi ibu profesional, termasuk di dalamnya program studi ilmu parenting, ilmu tumbuh kembang anak, manajemen keluarga dan manajemen komunitas. Wuihhh.....borong nih buk...

Alasan terkuat saya kenapa ingin menekuni ilmu tersebut adalah karena kodrat sejati saya sebagai seorang perempuan, terdengar klise yah.... Sebagai seorang perempuan maka saya memiliki empat kodrat yang luar biasa, yakni menjadi hamba Allah, menjadi seorang istri yang sholehah, ibu yang menjadi madrasah bagi putra-putri tercinta, serta menjadi bagian dari komunitas untuk membangun ummat. Agar keempat kodrat tersebut dapat saya jalankan sesuai proporsinya maka saya membutuhkan ilmu untuk mendalaminya, karena menurut Ibu Septi tidak akan ada ilmu tanpa amal. Semoga keinginan saya ini selaras dengan apa yang akan saya jalani kelak di kemudian hari.

Belajar menjadi seorang Ibu Profesional ternyata bukan perkara yang mudah bagi saya, dibutuhkan  strategi menuntut ilmu yang harus terencana dengan baik. Maka dari itu saya mencoba untuk membuat mind mapping singkat tentang strategi saya tersebut. Pertama kali yang harus saya lakukan adalah mensucikan jiwa, bahasa kerennya tazkiyatun nafs, mengembalikan mind set tentang asal mula penciptaan serta visi misi kenapa saya diciptakan. Kemudian saya harus bergabung dengan komunitas yang sesuai, agar ilmu yang ingin saya pelajari dapat senantiasa saya dapatkan dan saya perbaharui. Selanjutnya saya akan sharingkan kepada suami sebagai partner hidup saya tentang apa yang sudah saya pelajari. Ini penting bagi saya karena sebagai partner maka kami wajib bahu membahu saling membantu dan bekerja sama agar masing-masing bisa menjalankan tugas sesuai dengan kodratnya. Renstra keluarga menjadi strategi berikutnya agar lebih terarah. Terakhir setelah ada perbaikan pada diri dan keluarga, maka sudah menjadi kewajiban saya sebagai bagian dari masyarakat untuk membagikan apa yang sudah kami kerjakan serta mengajak serta agar perubahan ini berjalan selaras dengan kebaikan. Sesungguhnya kebaikan itu sebuah virus, dan dia akan menular kepada yang membutuhkan, maka waspadalah !!!

Ngalor-ngidul tentang ilmu dan kebaikan, maka berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang ingin saya perbaiki dalam proses mencari ilmu saya ingin lebih bersemangat lagi. Tidak cukup hanya semangat, akan tetapi saya harus segera mengosongkan gelas pemahaman saya dan menuanginya dengan cahaya ilmu yang bermanfaat, ini penting untuk meminimalkan kesalahan yang saya perbuat. Selain itu saya ingin lebih tertata lagi dari segi manajemen, agar seluruh ilmu yang saya dapatkan bisa teramalkan dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin
Perubahan yang lain yang ingin saya lakukan adalah lebih menghargai sumber ilmu yang saya dapatkan, meski ilmu tersebut berasal dari seorang anak kecil. Karena sesungguhnya kehidupan itu adalah sumber ilmu yang tidak ada habisnya. Menuntut ilmu adalah salah satu cara meningkatkan kemuliaan hidup kita, maka carilah dengan cara-cara yang mulia

Salam Ibu Profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar