Setelah belajar tentang Adab Menuntut Ilmu di Institut Ibu
Profesional, bisa dibuka materinya disini maka saya wajib mentukan satu jurusan ilmu yang akan saya
tekuni di “universitas kehidupan” ini. Kenapa? Agar saya bisa fokus mengembangkan
ilmu yang akan saya dapatkan kelak. Sehingga kebarokahan ilmu yang saya
dapatkan benar-benar terasa tidak hanya untuk diri saya sendiri akan tetapi
juga kepada mereka yang membutuhkan.
Dan setelah menimbang, mengingat akhirnya saya memutuskan
untuk mengambil jurusan ilmu menjadi ibu profesional, termasuk di dalamnya
program studi ilmu parenting, ilmu tumbuh kembang anak, manajemen keluarga dan
manajemen komunitas. Wuihhh.....borong nih buk...
Alasan terkuat saya kenapa ingin menekuni ilmu tersebut
adalah karena kodrat sejati saya sebagai seorang perempuan, terdengar klise
yah.... Sebagai seorang perempuan maka saya memiliki empat kodrat yang luar
biasa, yakni menjadi hamba Allah, menjadi seorang istri yang sholehah, ibu yang
menjadi madrasah bagi putra-putri tercinta, serta menjadi bagian dari komunitas
untuk membangun ummat. Agar keempat kodrat tersebut dapat saya jalankan sesuai
proporsinya maka saya membutuhkan ilmu untuk mendalaminya, karena menurut Ibu Septi
tidak akan ada ilmu tanpa amal. Semoga keinginan saya ini selaras dengan apa
yang akan saya jalani kelak di kemudian hari.
Belajar menjadi seorang Ibu Profesional ternyata bukan
perkara yang mudah bagi saya, dibutuhkan strategi menuntut ilmu yang harus terencana
dengan baik. Maka dari itu saya mencoba untuk membuat mind mapping singkat
tentang strategi saya tersebut. Pertama kali yang harus saya lakukan adalah
mensucikan jiwa, bahasa kerennya tazkiyatun nafs, mengembalikan mind set
tentang asal mula penciptaan serta visi misi kenapa saya diciptakan. Kemudian saya
harus bergabung dengan komunitas yang sesuai, agar ilmu yang ingin saya
pelajari dapat senantiasa saya dapatkan dan saya perbaharui. Selanjutnya saya
akan sharingkan kepada suami sebagai partner hidup saya tentang apa yang sudah
saya pelajari. Ini penting bagi saya karena sebagai partner maka kami wajib
bahu membahu saling membantu dan bekerja sama agar masing-masing bisa
menjalankan tugas sesuai dengan kodratnya. Renstra keluarga menjadi strategi
berikutnya agar lebih terarah. Terakhir setelah ada perbaikan pada diri dan
keluarga, maka sudah menjadi kewajiban saya sebagai bagian dari masyarakat
untuk membagikan apa yang sudah kami kerjakan serta mengajak serta agar
perubahan ini berjalan selaras dengan kebaikan. Sesungguhnya kebaikan itu
sebuah virus, dan dia akan menular kepada yang membutuhkan, maka waspadalah !!!
Ngalor-ngidul tentang ilmu dan kebaikan, maka berkaitan
dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang ingin saya perbaiki dalam
proses mencari ilmu saya ingin lebih bersemangat lagi. Tidak cukup hanya
semangat, akan tetapi saya harus segera mengosongkan gelas pemahaman saya dan
menuanginya dengan cahaya ilmu yang bermanfaat, ini penting untuk meminimalkan
kesalahan yang saya perbuat. Selain itu saya ingin lebih tertata lagi dari segi
manajemen, agar seluruh ilmu yang saya dapatkan bisa teramalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Aamiin
Perubahan yang lain yang ingin saya lakukan adalah lebih
menghargai sumber ilmu yang saya dapatkan, meski ilmu tersebut berasal dari
seorang anak kecil. Karena sesungguhnya kehidupan itu adalah sumber ilmu yang
tidak ada habisnya. Menuntut ilmu adalah salah satu cara meningkatkan kemuliaan
hidup kita, maka carilah dengan cara-cara yang mulia
Salam Ibu Profesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar