Rabu, 12 Oktober 2016

Bebiblus atau Baby Blues

Menjadi seorang ibu ternyata tidak cukup hanya ketiga label ibu itu sudah kita sandang. Ternyata di balik kata ibu ada makna tersendiri yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang telah menjadi seorang ibu dalam arti yang sebenarnya. Yakni seorang wanita yang telah melewati fase hamil, melahirkan dan menyusui. Ada berjuta-juta perasaan yang tidak dapat dilukiskan saat seorang wanita telah mengalami fase-fase tersebut diatas, ada perasaan bahagia dan juga rasa sedih, loh kok sedih?

Iya....
Saya ingat ada beberapa orang dekat saya yg merasakan kesedihan dan kelelahan yang luar biasa  beberapa hari setelah melahirkan. Kalau anda mengalami hal yang sama berhati-hatilah jangan-jangan anda termasuk ibu yang mengalami Baby Blues Syndrome (BBS) atau bahasa gaulnya bebiblus, karena kabarnya hampir 50 - 80 % wanita yg habis melahirkan bisa terkena syndrome ini.

Salah seorang kerabat saya bahkan sampai tidak mau mengurus bayi yang baru dilahirkannya dan harus berurusan dengan psikiater, kalau sudah separah ini maka di dunia medis lebih dikenal dengan Postpartum Depression (PPD). Meski gejala awalnya sama, yakni perasaan sedih tetapi bebiblus tidaklah sama dengan PPD. Bebiblus akan hilang dalam hitungan minggu sedang PPD bisa berbulan-bulan, bahkan bisa permanen, mashaAllah.

Apa yg menjadi penyebab utama Bebiblus dan PPD? Dari tinjauan medis mungkin belum ada penelitian lebih lanjut. Akan tetapi bisa jadi karena pengaruh beberapa hal berikut:
  1. Perubahan hormon si ibu
  2. Tidak siap menjadi seorang ibu
  3. Tekanan menjadi ibu baru
  4. Ada sejarah keluarga terkait dengan depresi
  5. Kurangnya bantuan orang terdekat ketika melahirkan
  6. Merasa terisolasi
  7. Kelelahan 

Bagaimana caranya untuk mengantisipasi dan mengatasi Baby Blues Syndrome maupun Postpartum Depression? Simak tips berikut:

Sebelum Menikah

  1. Mulailah menanamkan pengertian bahwa menikah adalah beribadah
  2. Persiapkan mental dan pengetahuan tentang kewajiban seorang isteri, salah satunya adalah melahirkan dan mendidik anak
  3. Banyak bersilaturami ke keluarga muslim, agar mendapatkan suri teladan yang baik

Sebelum Melahirkan

  1. Mulailah meminta dukungan dan bantuan keluarga sebelum proses melahirkan
  2. Persiapkan pengetahuan Anda seputar perawatan dan kesehatan bayi
  3. Jika Anda sudah menguasai berbagai kiat merawat bayi sejak sebelum melahirkan, maka mental Anda pun akan siap untuk menjadi seorang ibu
  4. Sounding ke suami tentang BBS dan PPD, minta bantuan dan dukungan darinya agar bisa berjuang bersama

Sesudah Melahirkan

  1. Mintalah bantuan suami, orang tua, mertua, serta kerabat dalam mengurus bayi Anda
  2. Tidurlah selagi ada kesempatan
  3. Ceritakan berbagai kesulitan Anda kepada suami Anda
  4. Bergabunglah bersama komunitas ibu untuk berbagi pengalaman dan perasaan
  5. Jangan terlalu membebani diri Anda
  6. Manfaatkan waktu luang untuk rileks
  7. Perhatikan pola makan Anda
  8. Abaikan "bisik-bisik tetangga" tentang anda dan bayi anda
BBS dan PPD mungkin memang sangat manusiawi. Tapi jika ada hal besar tempat kita menyandarkan asa, cinta, juga bahagia, mungkin juga tak akan terjadi. Sungguh salah, jika kita berharap suami sebagai sumber kebahagiaan, krn sejatinya ia pun tak bisa membahagiakan dirinya sendiri..ato pd anak-anak yg patuh dan menurut manja, krn boleh jadi segala tingkah anak-anak adalah ujian kesabaran tersendiri. Cukuplah Alloh sumber bahagiamu, cinta tertinggimu. Penawar lelah dan dukamu sebagai Ibu. Cukup ridhoNya yang tertuju, hingga tak perlu ada kecewa saat segalanya tak sesuai bayanganmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar