Sesungguhnya
tidak ada seorangpun anak yg berdoa dan berharap lahir ke dunia dalam keadaan
nakal dan jahat.
Jika
sempat lihatlah wajah-wajah bengis mengerikan anak dan remaja yg tawuran, atau
perhatikan wajah sayu dan tatapan kosong anak2 depresi dan korban narkoba, atau
jenguk jiwa2 remaja galau melalui mata bingung dan frustasi mereka dibalik tawa
dan canda yg tak bermakna.
Maka
jujurlah apakah mereka mau ditakdirkan demikian? Maka jujurlah apakah Allah swt
menghendaki keburukan bagi hamba2Nya? Maka jujurlah, apakah itu dosa mereka shg
mereka demikian?
Sesungguhnya
mereka adalah korban kelalaian kita para orangtua, mereka korban obsesi dan
kesembronoan yg merusak fitrah baik mereka. Ingatlah bhw mereka dahulu adalah
bayi2 mungil yg lucu, yg senyum, tawa dan tangisnya meluluhkan hati siapapun.
Lalu bagaimana bisa di kemudian hari bayi2 ini menjadi beringas, nakal dan
jahat?
Sesungguhnya
setiap anak yg lahir dalam keadaan fitrah. Sesungguhnya juga bhw Allah tdk akan
merubah semua fitrah baik yg ada dalam diri mereka sampai lingkungan, sistem
pendidikan, orangtua dll berbuat gegabah "sok tahu" merubahnya shg
terluka, tersimpangkan, atau terpendam selama2nya.

Jangan
gegabah menjejali mutiara ini dengan beragam zat imitasi dgn maksud agar
semakin indah. Tidak perlu. Mutiara ini hanya perlu ditemani, disentuh dengan
cinta yg tulus, dan diletakkan pd tempat dan sudut yg tepat shg cahayanya
berpendar pendar indah menebar manfaat rahmat menyelimuti dunia. Cahayanya
menjadi penyejuk mata kita, sebagaimana doa2 kita ttg keturunan yg baik.
Maka,
yakinlah bahwa mutiara akan bertambah indah bila berkumpul dengan mutiara.
Mutiara akan tenggelam dalam lumpur hitam yg pekat. Yakinlah ruh2 yg baik akan
merapat bershaf2 menuju kemuliaannya. Maka perbaikilah fitrah kita wahai
orangtua, sucikanlah fitrah kita sebelum kita mensucikan fitrah anak2 kita
melalui pendidikan.
Sesungguhnya
apa yg keluar dari fitrah yg baik akan diterima oleh fitrah yg baik. Apa yg
keluar dari hati yg bersih dan damai maka akan tiba di hamparan hijau hati yg
bersih dan damai. Apa yg hanya dari mulut semata, maka akan berhenti di telinga
saja.
Mari
kita renungkan, siapakah di muka bumi makhluk yg paling ridha mensucikan diri
demi anak kita? Saya yakin anda bisa jujur menjawabnya...
Salam
Pendidikan Peradaban #pendidikanberbasispotensi dan akhlak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar